![Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti di bench Stadion Red Bull Arena di Leipzig, Jerman pada laga Liga Champions kontra RB Leipzig, Rabu (14/2/2024) dini hari WIB. [Odd ANDERSEN / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/14/36779-carlo-ancelotti-real-madrid.jpg)
Di tahun 2013, MU dikabarkan ingin merekrut Carlo Ancelotti saat mengetahui pensiunnya Ferguson.
Saat itu, Ancelotti tengah melatih PSG namun sedang dalam pembicaraan dengan Real Madrid. Ia pun memilih Madrid.
MU akhirnya menunjuk David Moyes yang hanya bertahan kurang dari satu musim.
Ancelotti, di sisi lain, telah mengoleksi banyak trofi Liga Champions dan kini melatih Real Madrid untuk kedua kalinya.
3. Jurgen Klopp: Memilih Membangun Dinasti di Liverpool
![Manajer Liverpool, Jurgen Klopp bereaksi di pinggir lapangan selama pertandingan pekan ke-32 Liga Inggris 2023-2024 antara Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Minggu (7/3/2024). [Dok. AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/08/71311-manajer-liverpool-jurgen-klopp-manchester-united-vs-liverpool.jpg)
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Klopp pernah menolak tawaran MU di tahun 2013 dan 2015. Sebelum bergabung dengan Liverpool dan menjadikannya salah satu tim terbaik dunia, Klopp lebih memilih fokus membangun dinasti di Anfield.
Menurut legenda Liverpool Robbie Fowler dalam tulisannya di The Mirror tahun 2021, Klopp menolak MU di tahun 2015 karena ia yakin dengan proyeknya di Liverpool. Keputusannya terbukti tepat.
Penolakan dari ketiga manajer top ini menjadi bukti bahwa MU tak selalu menjadi pilihan utama para pelatih terbaik.
Faktor gaya bermain, ambisi pribadi, dan proyek jangka panjang menjadi pertimbangan penting bagi para manajer dalam memilih klub.
Baca Juga: Link Live Streaming Manchester United vs Newcastle, Liga Inggris 16 Mei