3 Manajer Kelas Dunia Tak Menyesal Tolak Jadi Pelatih Manchester United

Kamis, 16 Mei 2024 | 19:05 WIB
3 Manajer Kelas Dunia Tak Menyesal Tolak Jadi Pelatih Manchester United
Gelandang Pantai Gading Manchester United Amad Diallo (kanan) merayakan golnya bersama Bruno Fernandes (kiri) dalam pertandingan Liga Inggris kontra Newcastle United di Old Trafford di Manchester, utara Inggris barat, pada 15 Mei 2024. Oli SCARFF / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manchester United, raksasa sepak bola Inggris, tak selalu mulus dalam merayu para manajer top. Terbukti, beberapa pelatih ternama dunia pernah menolak pinangan Setan Merah.

Sejak kepergian Sir Alex Ferguson di tahun 2013, MU bagaikan kehilangan kompas.

David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer silih berganti menukangi tim, namun tak ada yang mampu menyamai kejayaan Ferguson. Di musim ini pun, Erik ten Hag masih terseok-seok.

BACA JUGA: Krusial di Klub, Jay Idzes dan Nicolo Zaniolo Punya Nasib Sama Jelang FIFA Matchday

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester United vs Newcastle, Liga Inggris 16 Mei

Berikut kisah 3 manajer top yang pernah menolak MU dan alasan di baliknya:

1. Zinedine Zidane: Ketidakcocokan dengan Premier League

Zinedine Zidane. [NICOLAS TUCAT / AFP]
Zinedine Zidane. [NICOLAS TUCAT / AFP]

Zidane, legenda sepak bola Prancis, santer dikaitkan dengan MU. Namun, ia dikabarkan enggan mencicipi kerasnya Premier League. Sumber terdekatnya menyebutkan Zidane tak tertarik dengan gaya sepak bola Inggris.

Laporan dari El Partidazo de COPE di tahun 2022 memperkuat spekulasi ini.

Zidane lebih memilih fokus mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya, namun tawaran menggantikan Ole Gunnar Solskjaer ditolaknya mentah-mentah. Ia dikabarkan lebih tertarik melatih Timnas Prancis.

Baca Juga: Main di Liga Conference Musim Depan atau Tak Lolos Eropa Sama Sekali, 2 Opsi Nyata buat Manchester United

2. Carlo Ancelotti: Tertarik dengan Real Madrid

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti di bench Stadion Red Bull Arena di Leipzig, Jerman pada laga Liga Champions kontra RB Leipzig, Rabu (14/2/2024) dini hari WIB. [Odd ANDERSEN / AFP]
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti di bench Stadion Red Bull Arena di Leipzig, Jerman pada laga Liga Champions kontra RB Leipzig, Rabu (14/2/2024) dini hari WIB. [Odd ANDERSEN / AFP]

Di tahun 2013, MU dikabarkan ingin merekrut Carlo Ancelotti saat mengetahui pensiunnya Ferguson.

Saat itu, Ancelotti tengah melatih PSG namun sedang dalam pembicaraan dengan Real Madrid. Ia pun memilih Madrid.

MU akhirnya menunjuk David Moyes yang hanya bertahan kurang dari satu musim.

Ancelotti, di sisi lain, telah mengoleksi banyak trofi Liga Champions dan kini melatih Real Madrid untuk kedua kalinya.

3. Jurgen Klopp: Memilih Membangun Dinasti di Liverpool

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp bereaksi di pinggir lapangan selama pertandingan pekan ke-32 Liga Inggris 2023-2024 antara Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Minggu (7/3/2024). [Dok. AFP]
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp bereaksi di pinggir lapangan selama pertandingan pekan ke-32 Liga Inggris 2023-2024 antara Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Minggu (7/3/2024). [Dok. AFP]

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Klopp pernah menolak tawaran MU di tahun 2013 dan 2015. Sebelum bergabung dengan Liverpool dan menjadikannya salah satu tim terbaik dunia, Klopp lebih memilih fokus membangun dinasti di Anfield.

Menurut legenda Liverpool Robbie Fowler dalam tulisannya di The Mirror tahun 2021, Klopp menolak MU di tahun 2015 karena ia yakin dengan proyeknya di Liverpool. Keputusannya terbukti tepat.

Penolakan dari ketiga manajer top ini menjadi bukti bahwa MU tak selalu menjadi pilihan utama para pelatih terbaik.

Faktor gaya bermain, ambisi pribadi, dan proyek jangka panjang menjadi pertimbangan penting bagi para manajer dalam memilih klub.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI