Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri menceritakan perjalanannya di Belanda menemui pemain keturunan. Tidak seperti dulu yang banyak penolakan, kini mereka antusias membela tim Merah Putih.
Indra Sjafri beberapa waktu lalu memang ke Belanda memantau pemain-pemain keturunan. Setidaknya, ada tujuh pemain yang ditemui eks juru taktik Bali United tersebut.
Mereka adalah Jens Raven, Xavi Wouldstra, Mauresmo Hinoke, Kaya Symons, Dion Markx, Sacha Deighton, dan D'Leanu Arts.
Indra mengaku ada perbedaan antara dahulu dan saat ini ketika dirinya melakukan tugas serupa. Kini, ia diterima dengan baik ketika mengajak sang pemain diaspora memperkuat Timnas Indonesia.
"Saya menceritakan sedikit perbedaan ketika saya datang dua tahun lalu saat saya bertemu dengan orang tua para pemain di Belanda. Waktu itu peristiwa Kanjuruhan saya ke Belanda, itu sangat sulit kita untuk mengajak mereka bermain atau membantu negara leluhurnya," beber Indra Sjafri di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
"Tetapi, Alhamdulillah kemarin begitu saya datang ke sana, jadi ada tujuh pemain yang hadir dengan orang tuanya dan itu atas perintah Ketua umum (PSSI) untuk mencari pemain terbaik dari semua anak bangsa," jelasnya.
Indra menceritakan, beberapa dari mereka antusias ingin membela Timnas Indonesia U-23 karena berbagai alasan. Salah satunya adalah latar belakang Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan prestasi Timnas Indonesia yang tengah naik daun.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia di level senior mulai diperhitungkan usai lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, serta mengalahkan Vietnam dua kali pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kemudian, di level U-23, Timnas Indonesia mampu melaju ke babak semifinal untuk kali pertama di Piala Asia U-23 2024, meski pada akhirnya gagal lolos ke Olimpiade 2024.
"Jadi, peran ketua umum untuk anak-anak keturunan yang ada di luar untuk bermain di luar negeri menjadi hal yang sangat signifikan untuk menguatkan mereka. Yang kedua, mereka melihat sendiri bagaimana kemajuan sepak bola Indonesia yang pelan-pelan sudah mengarah ke yang lebih baik," kata Indra.
"Jadi, kami kemarin dapat tujuh pemain dan ketum pesan harus yang terbaik. Oleh karena itu, ini adalah pemain usia muda jadi beda cara memantaunya, menetapkan, cara memutuskannya bahwa dia yang terbaik," pungkasnya.