Suara.com - Marselino Ferdinan kurang bermain untuk klub KMSK Deinze karena harus bergabung dengan timnas Indonesia.
Ia meninggalkan klub setelah Deinze kalah pada final play-off Liga Belgia melawan Lommel SK dengan skor agregat 2-3. Sekarang, Marselino kembali ke Indonesia setelah musim klubnya berakhir.
Kontrak sang wonderkid akan berakhir pada 30 Juni tanpa tanda-tanda perpanjangan dari klubnya.
BACA JUGA: PSSI Upayakan 3 Pemain Naturalisasi Ini Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Baca Juga: Cerita Shin Tae-yong Menangis, Ernando Ari: Baru Pertama Kali Saya Melihat
Marselino telah belajar banyak selama 1,5 musim di Belgia, terutama dalam paruh kedua musim 2022/23 ketika ia bergabung dengan Deinze.
Dalam waktu singkat sejak Februari, ia berhasil tampil dalam empat pertandingan untuk tim utama dan mencetak satu gol, pencapaian yang jarang terjadi bagi pemain Indonesia di Eropa yang biasanya hanya bermain di tim junior klub.
Performa Baik Tak Berlanjut
Sayangnya, performa bagusnya tidak berlanjut pada musim kedua bersama Deinze.
Pada musim 2023/24, Marselino mencetak dua gol dan satu assist selama pramusim, tetapi cedera menghampirinya pada hari terakhir pramusim.
Baca Juga: Dua Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia U-20 Sudah Punya Kontrak Profesional, Siapa Saja?
Cedera tersebut membuatnya absen pada paruh pertama musim. Meskipun dipanggil untuk timnas U-23 pada September dan timnas senior pada Oktober, cedera semakin parah.
Deinze memilih untuk tidak melepaskannya saat dipanggil kembali pada November karena khawatir situasi cederanya akan kembali terulang.
Setelah pemulihan jangka panjang dan tampil dalam Piala Asia 2023, Marselino kembali ke tim utama Deinze dengan empat penampilan di Qatar.
Namun, Deinze tidak ingin mengganggu timnya yang solid di papan atas Challenger Pro League, sehingga ia hanya mendapat tiga penampilan antara Februari dan Maret.
Sering Dipanggil Timnas
Selama dua musim terakhir bersama Deinze, Marselino sering kali harus absen karena panggilan timnas junior.
Pada tahun 2023, ia bermain di SEA Games 2023 untuk timnas U-23 di bawah Indra Sjafri. Sementara pada tahun 2024, ia juga dipanggil untuk Piala Asia U-23 di bawah Shin Tae-yong.
Kedua turnamen itu selalu menghasilkan prestasi positif bagi Garuda Muda, dengan medali emas di SEA Games 2023 dan menjadi semifinalis di Piala Asia U-23 2024.
Namun, seringnya panggilan dari PSSI membuat Marselino kehilangan waktu bermain bersama klubnya.
Jika ia lebih banyak berada di markas klub pada April-Mei 2023 dan 2024, jumlah penampilannya bersama Deinze bisa bertambah.
Fenomena serupa juga dialami oleh Witan Sulaeman ketika membela Radnik Surdulica dan Lechia Gdansk, di mana ia sering dipanggil untuk pemusatan latihan jangka panjang timnas.
Di masa depan, PSSI harus mempertimbangkan prioritas turnamen agar pemain muda Indonesia di Eropa tidak harus mengorbankan karier klub mereka.
Kontributor : Imadudin Robani Adam