Suara.com - PSSI menantikan tiga pemain naturalisasi terbaru untuk memperkuat Timnas Indonesia senior berlaga di fase akhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua.
“Kami usahakan tiga-tiganya mau (bertanding di kualifikasi Piala Dunia 2026),” kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam keterangan resminya yang dikutip Senin (13/5/2024).
Ada pun tiga pemain naturalisasi itu yakni kiper Maarten Paes, bek sayap Calvin Verdonk dan penyerang Jens Raven.
Maarten Paes yang sebelumnya memiliki paspor Belanda itu sudah diambil sumpah menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 30 April lalu.
Baca Juga: Cerita Shin Tae-yong Menangis, Ernando Ari: Baru Pertama Kali Saya Melihat
Kiper naturalisasi berusia 25 tahun itu mendapatkan rekomendasi dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk memperkuat tim Garuda.
Namun, lanjut Erick, pihaknya sedang menunggu penuntasan berkas atau dokumen kiper FC Dallas di Liga MLS Amerika Serikat itu untuk bisa membela skuad Garuda.
“Pemain Indonesia di luar negeri, kami sedang menunggu konfirmasi Maarten Paes,” imbuh Erick.
Sedangkan dua pemain lainnya yang dalam proses naturalisasi yakni Calvin Verdonk dan Jens Raven yang saat ini menantikan pengambilan sumpah menjadi WNI.
“Mesti angkat sumpah, lagi menunggu. Mudah-mudahan minggu ketiga Mei,” ucapnya.
Baca Juga: Piala AFF 2024 Jadi Tantangan Terberat bagi Shin Tae-yong, Ini Sebabnya!
Apabila proses naturalisasi dan proses pemberkasan tersebut lancar maka ketiga pemain naturalisasi itu dapat membela Timnas Indonesia menghadapi Irak dan Filipina di dua laga terakhir Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni 2024.
Rencananya pertandingan itu berlangsung di Jakarta atau pertandingan kandang yakni melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina 11 Juni.
Ada pun Calvin merupakan pemain asal Belanda yang membela klub NEC Nijmegen.
Bek sayap berusia 27 tahun itu memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Meulaboh, Aceh.
Sedangkan, Raven juga merupakan pemain asal Belanda yang bermain sebagai penyerang di FC Dordrecht.
Pemain berusia 18 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Yogyakarta.
“Kalau sudah angkat sumpah, ya bisa (bermain di kualifikasi Piala Dunia 2026),” kata Erick.