"Sebagai catatan, Hartono bukanlah orang Indonesia pertama yang berinvestasi di Italia," catat James Horncastle di The Athletic.
"Lebih dari sepuluh tahun lalu, Erick Thohir mengakuisisi Inter Milan, yang berbasis di Appiano Gentile, dekat Como."
Dalam lima tahun di Como, Hartono bersaudara telah membuktikan kecermatan dan produktivitasnya yang luar biasa.
"Adil untuk mengatakan bahwa Hartono beroperasi pada level yang berbeda," tulis Horncastle.
"Mereka menjadi pemilik klub paling kaya di Italia, bahkan lebih kaya daripada gabungan kekayaan Sir Jim Ratcliffe, Stan Kroenke, dan Todd Boehly di Premier League."
Hartono juga berhasil merekrut personel yang tepat di semua tingkatan, dari manajemen hingga pemain.
Di dalam tim, terdapat Dennis Wise, mantan kapten Chelsea yang menjabat sebagai CEO olahraga, Osian Roberts, mantan asisten Crystal Palace, sebagai pelatih, dan Cesc Fabregas sebagai asisten.
Figur terkenal seperti Simone Verdi, eks pemain AC Milan, dan Patrick Cutrone, mantan pemain Wolverhampton, menjadi bagian penting di skuad.
Dengan tantangan yang lebih berat di Serie A, semua mata tertuju pada langkah-langkah transfer yang akan diambil oleh Hartono, untuk menghadapi tim seperti Juventus dan lainnya.
Baca Juga: Kisah Pengusaha Rokok Sukses Jalankan 'Proyek' Como 1907, Garuda Select dan Bulu Tangkis
Kontributor : Imadudin Robani Adam