Cek Fakta
Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner akan menjalani debut sebagai starter di J League 2024 saat Cerezo Osaka menjamu Vissel Kobe dalam laga pekan ke-13, Sabtu (11/5/2024) sore WIB.
Hubner sebelumnya tidak pernah diberi kesempatan tampil sebagai starter di J League sejak menjalani masa peminjaman bersama Cerezo Osaka pada Maret 2024.
Menyitat Transfermarkt, Hubner telah tampil tiga kali sejak bergabung dengan Cerezo Osaka dengan rincian dua di J League dan satu di J League Cup 2024.
![Justin Hubner. [Instagram/cerezo_osaka]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/04/79827-justin-hubner-instagramcerezo-osaka.jpg)
Di J League, Hubner cuma bermain dari bangku cadangan saat menghadapi Albirex Niigata dan Kawasaki Frontale masing-masing dengan durasi 3 dan 2 menit.
Baca Juga: Witan Sulaeman: Lima Jahitan, Belum Kering dan Tunggu Empat Hari Lagi
Sementara di J League Cup 2024, Hubner tampil sebagai starter hingga laga berakhir. Saat itu, dia membantu Cerezo Osaka mengalahkan Iwate Grulla Morioka dengan skor 1-0 dalam laga putaran kedua pada 17 April lalu.
Baru di kesempatan kali ini lah Hubner mendapat kepercayaan pelatih Akio Kogiku untuk tampil sebagai starter Cerezo Osaka di J League 2024.
Baca juga:
Pep Guardiola Punya Syarat untuk Bisa Latih Timnas Indonesia
Bukan Hanya Ipswich, Elkan Baggott Sendiri Ternyata Juga Cuek soal Pemanggilan Timnas Indonesia
Baca Juga: STY Sebut Kepercayaan Diri Pemain Timnas Indonesia Sering Dirusak Wasit
Hubner akan bahu membahu sebagai bek tengah bersama Koji Toriumi dan diapit dua fullback Kakeru Funaki serta Hayato Okuda dalam formasi dasar 4-3-3.
Ini merupakan laga perdana Hubner sejak kembali ke Cerezo Osaka pasca membela Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.
Hubner jadi salah satu sosok penting bagi Garuda Muda mencapai peringkat empat Piala Asia U-23 2024.
Namun, bek milik Wolverhampton Wanderers itu tidak bisa memperkuat Timnas Indonesia U-23 dalam laga playoff Olimpiade 2024 kontra Guinea pada Kamis (9/5/2024) lalu.
Pasalnya, Cerezo Osaka enggan melepas sang pemain karena menganggap playoff Olimpiade tidak bergulir dalam kalender resmi FIFA.
