Suara.com - Timnas Indonesia U-23 menelan kekalahan 0-1 dalam laga playoff Olimpiade 2024 melawan Guinea U-23 di INF Clairefontaine, Prancis. Hasil ini menutup peluang mereka untuk lolos ke Olimpiade 2024 Paris.
Meskipun demikian, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa perjalanan mereka sejak Piala Asia U-23 menunjukkan potensi luar biasa di masa mendatang.
Erick pun menegaskan Timnas Indonesia U-23 ditarget untuk bisa lolos ke Olimpiade edisi selanjutnya yakni 2028 yang akan bergulir di Los Angeles, Amerika Serikat.
Baca juga:
Baca Juga: Erick Thohir Sampai Tundukkan Kepala ke Pemain Timnas Indonesia U-23: Jangan Menangis
Tak Akui Timnya Diuntungkan Wasit, Pelatih Guinea Malah Congkak Harusnya Bisa Menang Besar dari Timnas Indonesia U-23
Kesalahan Fatal Wasit, Bukti Pelanggaran Witan Sulaeman di Luar Kotak Penalti
Terkait laga kontra Guinea, Timnas Indonesia U-23 dinilai mendapat kerugian dari beberapa keputusan kontroversial wasit. Berikut ulasannya.
1. Gol Lewat Titik Putih
Momen mengecewakan dalam pertandingan Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea U-23 dimulai dengan gol penalti yang Guinea U-23 di pertengahan babak pertama.
Baca Juga: Pemain Guinea Ini Gagal Cetak Gol Penalti ke Gawang Ernando Ari: Padahal 100 Persen Sukses di Klub
Guinea mendapat hadiah penalti setelah Witan Sulaeman dianggap melanggar lawan di kotak terlarang.
Padahal, dalam tayangan ulang di televisi, terlihat pelanggaran tersebut terjadi di luar kotak penalti.
2. Hadiah Penalti Kedua
Guinea U-23 mendapat penalti kontroversial pada menit ke-72 setelah Alfeandra Dewangga dianggap melanggar Algassime Bah oleh wasit Letexier Francois.
Meskipun dari tayangan ulang terlihat Dewangga lebih dulu menyentuh bola sebelum mengenai sang pemain, wasit tetap menganggap bek PSIS Semarang itu melakukan pelanggaran.
Beruntung penalti kedua Guinea tidak berbuah gol, meskipun pada akhirnya Garuda Muda tetap kalah 0-1.
3. Shin Tae-yong Kartu Merah
Shin Tae-yong terlibat dalam insiden kontroversial ketika emosinya meledak dan dia mendapat dua kartu kuning dari wasit Letexier Francois.
Karena menolak meninggalkan lapangan setelah kartu merah, eksekusi penalti ditunda hingga dia meninggalkan lapangan.
Kontributor : Imadudin Robani Adam