Suara.com - Pengakuan menarik Fakhri Husaini perihal sosok Evan Dimas, mantan pemain Timnas Indonesia yang dinilai memiliki level sama seperti Lionel Messi.
Berawal dari pembahasan Fakhri Husaini dalam podcast Spotify Indonesia, Rabu (8/5/2024) perihal pengembangan usia dini tim nasional.
Fakhri Husaini sangat meyakini jika Indonesia sama sekali tidak kekurangan bakat dan talenta sepak bola dari anak-anak dan pemuda Tanah Air.
Hal itu sangat ia ketahui, karena memang pernah melihat sendiri talenta-talenta sepak bola Indonesia dari seluruh penjuru negeri.
Baca Juga: Bedah Taktik Shin Tae-yong di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea, Potensi Ubah Gaya Main
Baca Juga: Fakhri Husaini Akhirnya Ungkap Alasannya Tolak Tawaran Jadi Asisten Shin Tae-yong
Baginya, Indonesia tidak kekurangan pemain berkualitas dan berbakat, dua hal yang salah satunya dimiliki sosok Evan Dimas.
"Youth development, timnas u-u tadi itu seharusnya setiap kelompok umur ini bekerja keras untuk menyumbangkan sebanyak mungkin pemain-pemain kelompok di atasnya," ucap Fakhri.
"Kenapa kita sampaikan bahwa kita ini punya banyak pemain, karena saya melakukan itu waktu di U-16. Ya dari Aceh sampai Papua, kami melakukan seleksi itu."
"Ada banyak sekali pemain-pemain di daerah, bahwa kita tidak kekurangan pemain berkualitas, pemain berbakat," imbuhnya.
Baca Juga: Skuad Resmi Timnas Indonesia U-23 vs Guinea: Garuda Muda Pincang, Syli National Full Power
Pengakuan Evan Dimas yang bisa menjadi Lionel Messi jika lahir di Argentina, sejatinya tidak pertama keluar dari muluk Fakhri Husaini.
Fakhri hanya mengulang pernyataan yang pernah diucapkan mantan pelatih Timnas Indonesia sebelum Shin Tae-yong, Luis Milla.
Lebih dari itu, Fakhri meyakini jika talenta-talenta itu akan muncul dengan sendirinya seiring pengembangan yang baik dan benar di usia dini dilakukan.
"Luis Milla itu menyampaikan begini, Evan Dimas itu kalau lahir di Argentina bisa jadi Lionel Messi. Messi kalau lahir di Indonesia, belum tentu jadi Messi," ujar Fakhri.
"Artinya apa, lingkungan ini yang juga perlu pemain-pemain yang membawa pengaruh. Lingkungan itu apa saja? infrastruktur, latihan, kompetisi banyak.
"Sekarang kita ada kompetisi Soeratin, kompetisi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kalau itu dilakukan, kita hanya tinggal metik pemain saja," imbuhnya.
Evan Dimas memang pernah digadang-gadang sebagai salah satu pemain bintang Timnas Indonesia, namun seiring waktu berlalu, kaiernya hanya mentok di level dalam negeri.
Ia pernah dilatih Shin Tae-yong dan nyaris meraih gelar juara Piala AFF 2020, sayangnya kesempatan itu lenyap usai kalah di final dari Thailand.
Kontributor: Eko