Formasi milik Diawara ini sempat porak poranda saat mereka menghadapi Brasil pada 17 Juni 2023. Brasil saat itu mengusung formasi 4-3-3 dan berhasil meraih kemenangan telak 4-1.
Pada formasi 4-2-3-1, tiga gelandang tengah harus mendukung serangan dengan berlari ke depan. Namun, dua gelandang luar harus mengatur posisi dan melihat pergerakan pemain nomor 10.
Kalau misalnya angka 10 di depan bergerak di ruang sempit, maka gelandang tengah pendukung bisa menahan dan mendukung di bawahnya. Kondisi ini yang beberapa kali tak mampu dimainkan dengan baik oleh pemain Guinea.
Sementara khusus tim Guinea U-23, tim ini juga kerap kewalahan jika harus berhadapan dengan tim yang mengusung formasi 4-3-3. Seperti saat mereka dicukur tiga gol tanpa balas oleh Amerika Serikat U-23 pada 22 Maret 2024.
Dari 3 pertandingan terakhir Guinea U-23, tiga kali mereka kalah. Dua kali dari tim yang mengusung formasi 4-3-3 dan satu kali dengan tim berformasi 4-2-3-1.
Lantas nanti malam Shin Tae-yong bakal terapkan formasi apa saat melawan Guinea U-23?
Pelatih asal Korsel ini diprediksi akan kembali menggunakan formasi dasar 3-4-2-1. Formasi ini bisa berubah saat bertahan menjadi 5-4-1 dan 3-2-4-1 saat menyerang.
Tim Garuda Muda nanti malam diprediksi akan memainkan skema lebih bertahan seperti saat melawan Australia U-23 dan Uzbekistan U-23, namun tetap mengandalkan umpan pendek.
Dua flank akan memberi bantuan ekstra untuk lini pertahanan sehingga di depan gawang Ernando akan dikawal lima pemain. Ditambah dua pemain tengah yang akan turun untuk menjaga kedalaman.
Baca Juga: STY Sebut Satu Sosok Leader Sejati di Timnas Indonesia U-23, Patut Dicontoh sebagai Role Model
Skema serangan balik bisa menjadi senjata pasukan Shin Tae-yong. Saat serangan balik, peran flank akan menjadi andalan untuk menusuk atau umpan satu dua di tengah yang kemudian memberikan umpan terobosan ke penyerang atau bahkan tendangan ke gawang langsung dari luar kotak penalti.