Suara.com - Timnas Indonesia U-23 akan melawan Guinea U-23 di babak playoff Olimpiade Paris 2024, Kamis (9/5) malam. Pertandingan Timnas Indonesia akan berlangsung di Centre National du Football de Clairefontaine, Prancis.
Di atas kertas sebenarnya, kekuatan kedua tim cukup berimbang. Meski skuat Guinea U-23, mayoritas dihuni oleh sejumlah pemain yang berkompetisi di klub Eropa.
Jika menilik dari kualitas pelatih Guinea U-23, Kaba Diawara, pelatih berusia 48 tahun ini memiliki rekor tidak terlalu mengkilap sebenarnya. Ia tercatat telah memimpin 28 pertandingan bersama Guinea.
Baca juga:
Dari 28 pertandingan tersebut, 11 diantaranya Guinea mengalami kekalahan. Dari 11 kekalahan ia bersama Guinea, Diawara selalu kewalahan jika harus berhadapan dengan tim yang mengusung formasi 4-2-3-1.
Menumpuknya gelandang di lini tengah tim lawan menjadi salah satu kelemahan dari taktik Diawara. Saat menghadapi Republik Kongo misalnya pada 2 Februari 2024, Diawara yang juga mengusung formasi 4-2-3-1 dibuat tak berdaya dan kalah 1-3.
Perbedaan dari formasi 4-2-3-1 yang diusung oleh Guinea dan Kongo ialah di skema menyerang. Kelemahan formasi 4-2-3-1 miliki Diawara ialah ia tidak memiliki pemain nomor 10 yang bertugas untuk penetrasi, berputar dengan penyerang tengah, serta beroperasi di ruang antar garis.
Kelemahan ini yang kemudian dieksplorasi oleh tim lawan. Kunci dari skema pohon natal, 4-2-3-1 ialah peran dari pemain nomor 10. Tak heran jika kemudian Diawara selama 28 caps bersama Guinea kerap gonta ganti taktik.
Baca juga:
Baca Juga: STY Sebut Satu Sosok Leader Sejati di Timnas Indonesia U-23, Patut Dicontoh sebagai Role Model
Malah Diawara sempat mengusung formasi 5-3-2 di Guiena dan hasilnya tim itu sempat dihajar oleh Pantai Gading dengan skor telak 3-1 pada 27 September 2022.