Suara.com - Mantan striker Timnas Indonesia, Anjas Asmar menjadi bahan pembicaraan suporter dan warganet di media sosial (medsos).
Hal itu setelah dia mengritik habis-habisan Shin Tae-yong (STY) yang disebutnya lebih banyak melatih dari segi fisik bukan teknik. Dia juga mengatakan, Indonesia sejatinya memiliki banyak uang sehingga layak mendatangkan pelatih sekaliber Josep Guardiola.
"Kita punya uang kenapa tidak panggil Guardiola? Kenapa kami dapat Pelatih terbaik di dunia saat itu (era 1970an), Wiel Coerver itu. Ratu Juliana yang panggil itu untuk melatih Indonesia," kata Anjas dalam program Rakyat Bersuara yang tayang di iNews TV, Selasa (7/5/2024).
Baca Juga:
Baca Juga: Pendidikan Maarten Paes, Calon Kiper Timnas Indonesia yang Punya Gelar Bergengsi
Bawa Indonesia U-23 Unggul, Komang Teguh Dicolek Bintang Persib Bandung hingga Artis
Halau Sepakan Mohamed Toure, Ernando Ari Rajin Tepis Penalti Lawan yang ke Arah Kiri
"Makanya saya selalu protes, ganti tuh Shin Tae-yong. Kita punya uang, kenapa enggak diganti sama pelatih yang pintar," tegasnya.
Namun, statistik Anjas Asmara bersama Timnas Indonesia juga mendapat sorotan.
Dilansir dari laman Transfermarkt, Anjas Asmara tercatat hanya mampu mencetak satu gol dalam ajang resmi Kualifikasi Piala Dunia 1974 melawan Irak. Saat itu, timnas kalah 3-2.
Baca Juga: Latih Timnas Indonesia, Guardiola Ternyata Pendam Mimpi Besar Ini
Catatan gol Anjas Asmara di Kualifikasi Piala Dunia itu lebih ampas dari striker muda Hokky Caraka, yang selama ini banyak mendapat kritikan.
Namun, bomber PSS Sleman itu turut menyumbang dua gol dalam kemenangan besar 6-0 atas Brunei Darussalam dalam pertandingan leg kedua putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026, tahun lalu.
Baca Juga:
Stadion Abdullah bin Khalifa Saksi Bisu Kejayaan Timnas Indonesia: Dua Negara Tumbang!
Komang Teguh: Putra Kabupaten Bangli dan Pemain Pertama Indonesia yang Cetak Gol di Piala Asia U-23
Anjas Asmara yang merupakan legenda Persija Jakarta yang tercatat pernah membobol gawang Timnas Uruguay pada 1874. Ketika itu, Anjas Asmara dkk sukses membawa skuad Garuda unggul 2-1 atas Uruguay.
Selain itu, Anjas Asmara juga tercatat hampir mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke ajang Olimpiade 1976. Namun, langkah ini gagal saat berjumpa Korea Utara pada final Pra-Olimpiade di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Ketika itu, bersama Suaib Rizal, kegagalan Anjas Asmara mengeksekusi penalti ke gawang Korea Utara yang dijaga Jin-In Chol membuyarkan impian skuad Merah Putih tampil di Olimpiade Montreal, Kanada.