Suara.com - Jelang pertandingan babak playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, Kamis (9/5) malam, pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong sempat mengeluhkan soal kondisi lapangan latihan.
Laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea akan berlangsung di Centre National du Football de Clairefontaine, namun skuat Garuda Muda sejak awal pekan ini, Senin 6 Mei 2024 berlatih di Stade Leo Lagrange.
Menurut STY, kondisi lapangan Stade Leo Lagrange di bawah standar. Pelatih asal Korsel itu menyebut bahwa lapangan tersebut kalah dibanding dengan lapangan latihan Timnas Indonesia U-23 saat berada di Qatar.
Baca juga:
Baca Juga: Pendidikan Anjas Asmara Disorot usai Minta Shin Tae-yong Dipecat dan Rekrut Pep Guardiola
"Memang di bawah standar, ya. Artinya tidak seperti di Doha, Qatar." kata Shin Tae-yong seperti dikutip.
STY bahkan sempat menyinggung bahwa ia mendapat informasi dari panitia pelaksana laga playoff Olimpiade 2024 bahwa lapangan itu bagus.
"Katanya di sini yang rumputnya paling baik," ucap pelatih asal Korsel itu.
Lapangan Stade Leo Lagrange berlokasi di 20, avenue Anatole, Prancis. Dikutip dari Les-pavillons-sous-boi, lapangan ini sejak 2020 telah menggunakan rumput sintetis.
Lapangan ini juga dilengkapi 1 tempat gym, 4 lapangan tenis, 1 lapangan basket dan juga lintasan atletik. Lapangan ini memiliki tempat duduk sebanyak 10.500 dan termasuk lapangan tua di Paris.
Baca juga:
Lapangan Stade Leo dibangun sejak 1939 dan baru 2005 direnovasi oleh pemerintah kota setempat. Lapangan ini juga menjadi kandang bagi klub Racing Besançon.
Laporan dari salah satu media di Prancis menyebutkan bahwa lapangan ini sebelum dilakukan renovasi memang dalam kondisi memperihatinkan. Bahkan pengelola lapangn sampai harus membuat plang larangan merokok di sekitar lapangan.
Hal ini lantaran banyak suporter yang datang untuk menonton sepak bola, malah membuang rokok ke dalam lapangan. Selain plang larangan, juga terdapat sejumlah asbak di sekitar lapangan.
"Pelemparan puntung rokok oleh penonton berisiko merusak rumput sintetis baru senilai jutaan euro di stadion Léo-Lagrange di Chauny," tulis laporan media Prancis L'Union.
"Pihak pemerintah kota setempat memasang asbak dan larangan serta meminta pengguna untuk lebih menghormati lapangan tersebut,"
Sementara itu, laporan dari media Prancis lainnya Estrepublicain menyebutkan bahwa sebelum lapangan itu kondisinya memang buruk.
Drainase di lapagan ini menjadi salah satu masalah utama. Butuh pengerjaan berminggu-minggu untuk memperbaiki drainase lapangan tersebut.
"Lahan di lapangan itu bukanlah lahan baru (umurnya hampir 20 tahun). Namun kondisinya semakin memburuk sejak tahun 2016 menurut pemerintah kota. Baru pada 2018, pemkot melakukan perbaikan drainase," ulas media Prancis itu.