Skuat Timnas Indonesia di Olimpiade 1956: Ada Ahli Kimia, Tentara hingga Pelajar

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 09 Mei 2024 | 12:20 WIB
Skuat Timnas Indonesia di Olimpiade 1956: Ada Ahli Kimia, Tentara hingga Pelajar
Skuat Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956: Ada Ahli Kimia, Tentara hingga Pelajar [Twitter @ravandolie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi Guinea U-23 demi bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. Laga play off Olimpiade Paris 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Guinea akan berlangsung Kamis (9/5) malam.

Jika berhasil meraih kemenangan atas Guinea, pasukan Shin Tae-yong akan mengulang catatan sejarah melaju ke putaran final cabor sepak bola Olimpiade. Indonesia terakhir mentas di Olimpiade pada 1956 di Melbourne, Australia.

Peluang untuk Marselino Ferdinan dkk mengulang sejarah 68 tahun lalu masih terbuka lebar. Skuat Garuda Muda saat ini diisi oleh pemain yang merumput di Eropa.

Baca juga:

Baca Juga: Ketidakhadiran Suporter Bukan Alasan, STY Akui Timnas Indonesia dan Guinea Dalam Situasi Sulit Ini

Minus Elkan Baggott dan Justin Hubner yang tak mendapat izin dari klub untuk membela Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea, kekuatan pasukan STY masih terbilang cukup mumpuni, asalkan mampu bermain dengan spartan dan kekompakan tim.

Pada 68 tahun lalu, Timnas Indonesia yang berlaga di Olimpiade Melbourne 1956 diperkuat para pemain yang memiliki latar belakang berbeda. Skuat Merah Putih saat itu diisi oleh pemain yang murni bermain di kompetisi lokal.

Saat itu, pelatih Timnas Indonesia juga orang asing, ia adalah Toni Pogacnik. Di Olimpiade 1956, tim Merah Putih sempat membuat heboh publik dengan menahan imbang tanpa gol kekuatan sepak bola dunia kala itu, Uni Soviet.

Pada pertandingan yang berlangsung di Olympic Park Stadium pada 29 November 1956, Ramang cs sukses membuat Uni Soviet mati kutu. Namun sayang, pada laga kedua yang berlangsung pada 1 Desember 1956, Indonesia ditekuk dengan skor 4-0.

Empat gol kemenangan Uni Soviet saat itu dicetak, Sergei Salnikov (2 gol), Valetin Ivanov dan Igor Netto. Soviet sendiri akhirnya meraih medali emas di Olimpiade 1956.

Baca Juga: Pep Guardiola Punya Syarat untuk Bisa Latih Timnas Indonesia

Skuat Timnas Indonesia Olimpiade 1956

Toni Pogacnik pada Olimpiade Melbourne membawa sejumlah pemain yang murni bermain di kompetisi lokal. Menariknya, latar belakang para pemain ini beragam.

Ada seornag ahli kimia yakni legenda Persija, Djamiat Dalhar. Sosok winger kiri ini juga bagian dari Timnas Indonesia saat melawan juara Piala Dunia, Uruguay pada 1974.

Selain itu, di skuat Merah Putih 1956 juga banyak diisin oleh pemain dari latar belakang militer dan polisi. Di posisi kiper, ada sosok Maulwi Saelan yang saat itu menjabat Wakil Komandan Batalyon CPM.

Baca juga:

Saelan juga diketahui sebagai mantan ajudan Presiden Soekarno. Lalu di posisi lainnya, ada nama Mohamad Rasjid, Jasrin Jusron, Kasmuri yang seorang polisi. Sedangkan dari militer, selain Saelan ada juga nama M Sidhi yang berposisi sebagao gelandang.

Tak hanya ahli kimia, polisi atau tentara, skuat Toni Pogacnik juga diisi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Kwee Kiat Sek misalnya saat itu berstatus mahasiswa ITB jurusan kedokteran.

Serta ada Achad Arifin yang berstatus pelajar. Lalu sosok bernama Ramlan Yatim yang berstatus karyawan swasta di Medan. Ramlan merupakan bagian ketika timnas Indonesia berhadapan dengan tim asal Austria, G.A.K Graz pada 1954.

"Sulit mengandalkan pemasukan dari olahraga lantaran keterbatasan sponsor. Bisa dibilang atlit saat itu sarat dengan idealisme dan motivasi mengharumkan nama Indonesia," kata Tan Joe Hok seperti dikutip dari postingan akun X @/ravandolie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI