Suara.com - Bayer Leverkusen akan menjamu AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Europa 2023/2024. Berikut fakta - fakta menarik jelang duel Leverkusen vs Roma di BayArena, Jumat (10/5/2024) dini hari WIB.
Leverkusen berada di atas angin setelah pada leg pertama di Italia menang dua gol tanpa balas. Hasil itu membuat Juara Bundesliga Jerman itu bisa dibilang telah menempatkan satu kakinya di final.
Leverkusen juga dalam kepercayaan diri yang tinggi setelah menang telak 5-1 atas tuan rumah Frankfurt 1-5 di ajang Bundesliga sebelum mereka menjamu AS Roma.
BACA JUGA: Real Madrid ke Final Liga Champions, Carlo Ancelotti: Ini adalah Tim Terbaik yang Pernah Saya Latih
Sementara AS Roma datang dengan tekad tinggi mengejar ketertinggalannya 0-2 dan membidik tiket ke final. Sebelum melakoni leg kedua, Roma memetik hasil imbang 1-1 melawan Juventus di Serie A.
Kedua tim bertemu di musim lalu, di kompetisi dan di babak yang sama, Leverkusen disingkirkan oleh Roma. Kini Leverkusen punya kesempatan untuk membalasnya menyingkirkan sang wakil Italia.
Berikut fakta - fakta menarik jelang duel Bayer Leverkusen vs AS Roma di semifinal Liga Europa:
1. Dari tujuh pertemuan sebelumnya antara Bayer Leverkusen dan AS Roma, kedua kubu masing-masing berbagi dua kemenangan (D3). Namun, kemenangan Leverkusen di leg pertama merupakan pertama kalinya tim tandang memenangkan pertandingan (2-0).
2. AS Roma gagal meraih kemenangan dalam enam lawatan tandang terakhir mereka menghadapi tim Jerman di kompetisi Eropa (D2 L4), hanya mencetak enam gol jika digabungkan di seluruh pertandingan tersebut. Kemenangan terakhir mereka terjadi pada Desember 2000, kemenangan 3-0 atas Hamburger SV di Piala UEFA (babak 32 besar, leg kedua).
Baca Juga: Tak Pikirkan Main Cantik Melawan Guinea, Fokus STY Antarkan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade
3. Dengan sembilan kemenangan dari 11 pertandingan di Liga Europa musim ini (D2), persentase kemenangan Bayer Leverkusen (82%) adalah yang tertinggi dibandingkan tim mana pun yang memainkan 10+ pertandingan dalam satu musim sejak Atletico Madrid pada 2011/12 (87% – 13/15), dengan Los Rojiblancos mengangkat trofi musim itu.
4. Florian Wirtz telah menciptakan peluang terbanyak dari permainan terbuka (28) di Liga Eropa UEFA musim ini. Ini adalah jumlah terbanyak yang dilakukan pemain berusia 21 tahun ke bawah dalam satu musim di kompetisi ini sejak berganti nama pada musim 2009/10.
5. Romelu Lukaku telah mencetak tujuh gol dalam 12 pertandingan di Liga Europa musim ini, terbanyak kedua di antara pemain mana pun setelah Pierre-Emerick Aubameyang (10). Namun, Lukaku saat ini sedang menjalani tiga pertandingan tanpa mencetak gol di kompetisi ini, rekor terpanjangnya sebagai starter dalam musim yang sama tanpa mencetak gol sejak musim 2010/11 bersama Anderlecht (4).