Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengibaratkan bahwa program naturalisasi yang kini digencarkan untuk Timnas Indonesia tak ubahnya upaya menagih sejarah penjajahan Belanda.
Arya Sinulingga mengatakan, program naturalisasi yang saat ini sedang fokus dijalankan PSSI adalah upaya untuk mencari pemain-pemain terbaik yang bisa membantu meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.
Pasalnya, kebijakan instan ini bisa dilakukan untuk mewujudkan target-target jangka pendek Timnas Indonesia. Sebab, jika harus membina pemain-pemain yang tersedia, sumber dayanya sangat terbatas.
Apalagi, menurut orang terdekat dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir itu, FIFA juga memberikan keleluasaan bagi setiap anggotanya untuk menaturalisasi pemain yang memiliki darah keturunan.
Baca Juga: Media Vietnam Bandingkan Pelatih Timnas Vietnam yang Baru dengan Shin Tae-yong
Baca Juga: Maarten Paes Disebut Bukan Keturunan, Exco PSSI: Orang Asli Indonesia Pithecanthropus Erectus!
“Mau tidak mau kita harus mencari pemain-pemain dari seluruh Indonesia, lalu kita kumpulkan, itu enggak cukup. Padahal kita butuh 150 pemain,” ujar Arya Sinulingga dalam program ‘Rakyat Bersuara’ di iNews TV, dikutip pada Rabu (8/5/2025).
“Pak Erick Thohir melihat, enggak cukup ini 150 pemain. Lalu, di mana mencarinya? FIFA memberikan ruang kepada kita. Kalau dia berdarah Indonesia, boleh Anda jadikan pemain Timnas Anda,” imbuhnya.
Selain itu, Arya Sinulingga juga menyinggung soal relasi sejarah antara Indonesia dan Belanda yang terikat kolonialisasi. Negeri Kincir Angin dulunya pernah menjajah Nusantara dalam kurun waktu mencapai 3,5 abad.
Jika dulu Belanda datang berbondong-bondong ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah yang bernilai mahal di Eropa, kini bergantian Indonesia yang datang untuk meminta pemain ke Belanda.
Baca Juga: Maarten Paes Disebut Bukan Keturunan, Exco PSSI: Orang Asli Indonesia Pithecanthropus Erectus!
Baca Juga: Singgung Soekarno, Bung Towel Ejek Pundit yang Usulkan Patung Shin Tae-yong di SUGBK
Namun, pemain-pemain yang disasar oleh PSSI hanyalah mereka yang punya darah keturunan Indonesia, baik itu dari kakek atau neneknya yang memutuskan pindah ke Belanda pada masa penjajahan.
“Ya, kita carilah pemain-pemain dari negara yang pernah menjajah kita. Kembali kita balik. Dulu kita dijajah, kita balik jajah mereka,” ujar staf khusus Erick Thohir di Kementerian BUMN sejak 2019 itu.
Kalau dahulu mereka mencari rempah-rempah di negara kita, sekarang kita cari manusia-manusianya. Kita ambil itu darah-darah Indonesia. Neneknya, kakeknya, dari pihak mana, kita ambil,” lanjutnya.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie