Legenda Timnas Indonesia Anjas Asmara: Naturalisasi Sama Saja dengan Pemalas

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 17:00 WIB
Legenda Timnas Indonesia Anjas Asmara: Naturalisasi Sama Saja dengan Pemalas
Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen (kiri) saat berlebrasi usai sukses bobol gawang Vietnam dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/2024). (Dok. PSSI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Timnas Indonesia, Anjas Asmara, memberikan kritiknya terhadap kebijakan naturalisasi yang saat ini digencarkan oleh PSSI. Menurutnya, kebijakan naturalisasi sama saja dengan pemalas.

Belakangan ini, Timnas Indonesia memang lebih banyak mengandalkan pemain-pemain keturunan yang dinaturalisasi. Menurut Anjas Asmara, ada aspek yang kurang diperhatikan oleh PSSI dari kebijakan ini.

Saat menjadi salah satu narasumber dalam program Rakyat Bersuara di salah satu televisi swasta nasional, Anjas Asmara menyebut bahwa PSSI tak ubahnya menunjukkan sikap pemalas karena naturalisasi ini.

Baca Juga: Singgung Soekarno, Bung Towel Ejek Pundit yang Usulkan Patung Shin Tae-yong di SUGBK

Baca Juga: Maarten Paes Disebut Bukan Keturunan, Exco PSSI: Orang Asli Indonesia Pithecanthropus Erectus!

Sebab, menurut lelaki asal Medan itu, saat mereka tengah gencar melakukan naturalisasi pemain-pemain berdarah Indonesia, pihak federasi seperti melupakan tugasnya untuk membangun pemain-pemain lokal.

“Menurut saya, naturalisasi itu sama saja dengan pemalas. Karena PSSI tidak membangun pemain-pemain lokal. Dan pemain-pemain lokal ini ketemu pelatih Shin Tae-yong,” ujar Anjas Asmara dikutip dari akun TikTok resmi @OfficialiNews, Rabu (8/5/2024).

“Semua pemain-pemain Korea di dunia ini mengandalkan fisik. No skill. (Siapa yang No skill?) Shin Tae-yong,” ujar penyerang andalan Timnas Indonesia pada medio 1973 hingga 1977 tersebut.

Selain itu, ada beberapa kelemahan yang diperlihatkan skuad Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024, terutama soal proses terciptanya gol yang sebagian besar berasal dari sektor yang sama.

Baca Juga: Giliran Ranking FIFA Sudah Disalip, Malaysia Kini Ngebet Tanding Lawan Timnas Indonesia

Baca Juga: Full Pede, Menpora Yakin Timnas Indonesia U-23 Bisa Tumbangkan Guinea dan Tembus Olimpiade

“Anak-anak ini selalu melihat bola, tidak melihat orang yang bergerak. Gol kebobolannya dari situ semua. Kenapa Shin Tae-yong tidak melatih aspek itu,” ujar Anjas Asmara.

Legenda Timnas Indonesia yang pernah memperkuat Persija Jakarta pada medio 1972 hingga 1982 itu menyinggung soal kebijakan naturalisasi pemain keturunan seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Marc Klok.

Seharusnya, PSSI bisa lebih cermat dalam menaturalisasi pemain. Dia meminta program ini dikaji sebaik mungkin agar PSSI tidak asal comot pemain keturunan untuk memperkuat skuad Merah Putih.

“Yang kedua, Jordi Amat, Elkan Baggot, Marc Klok, itu pemain naturalisasi dari mana? Itu asal comot. Itu tidak lebih-lebih amat dari pemain lokal,” kata Anjas Asmara

“Dia ini harus lebih menunjukkan skillnya, karena saya ini dibesarkan oleh Will Coerver pelatih terbaik dunia untuk skill individu. Jadi bukan saya tidak setuju dengan naturalisasi, naturalisasi ini mesti jangan asal comot,” tambahnya.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI