Marselino Ferdinan dari KMSK Deinze mendapat kritik karena dianggap terlalu egois dalam permainannya.
Dia sering memaksakan diri dengan menahan bola terlalu lama daripada mengoper kepada rekan satu tim.
Hal ini mengakibatkan serangan Timnas Indonesia U-23 terhambat dan kurang lancar, memberi waktu pada bek dan gelandang Irak U-23 untuk kembali mengatur pertahanan.
Selain itu, Ferdinan cenderung lebih memilih tendangan spekulatif dari jarak jauh daripada bermain dengan umpan-umpan pendek bersama rekan setimnya.
3. Rafael Struick
Rafael Struick, striker nomor 11, diharapkan menjadi mesin gol Timnas Indonesia U-23.
Namun, ia hanya melepaskan satu tembakan yang tidak mengarah ke gawang Irak.
Struick berusaha membuka ruang dan memiliki kemampuan mencari celah, tetapi kurang mendapat suplai bola sehingga tidak memenuhi harapan sebagai penyerang utama.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Baca Juga: Top Skor Piala Asia U-23 2024, Penyerang Irak Doakan Timnas Indonesia U-23 Bisa Lolos Olimpiade