Suara.com - Sebuah antiklimaks harus dirasakan Timnas Indonesia di gelaran Piala Asia U-23 dan sialnya sosok Marselino Ferdinan jadi target kemarahan sebagian penggemar sepak bola tanah air.
Skut Garuda Muda sempat diragukan bisa tampil sejauh ini hingga ke babak semifinal Piala Asia U-23.
Maklum saja selain berstatus sebagai debutan, anak asuhan Shin Tae-yong menghuni grup A yang disebut sebagai grup neraka lantaran diisi tim tuan rumah Qatar, Australia hingga Jordania.
Tapi secara mengejutkan, Timnas Indonesia mencetak sejarah dengan berhasil lolos dari fase penyisihan mendampingi Qatar melangkah ke babak perempat final. Target yang dibebankan oleh PSSI pun telah terpenuhi.
Baca Juga: Piala Asia U-23 Menguak Fakta Lemahnya Sektor Bek Kanan Timnas Indonesia
Namun bak candu, Timnas Indonesia yang tengah on fire berupaya untuk kembali mencetak sejarah dengan tembus ke babak semifinal Piala Asia U-23.
Dengan nyali tinggi, skuat Garuda Muda pun sukses menjungkalkan raksasa Korea Selatan sekaligus memutus keikutsertaan mereka untuk yang ke-10 kali beruntun di ajang Olimpiade.
Di semifinal, api yang sebelumnya menyala-nyala itu mulai meredup. Setelah takluk dari Uzbekistan, Timnas Indonesia harus memupus mimpi meraih tiket langsung ke Olimpiade lewat jalur Piala Asia U-23 usai takluk dari Irak di perebutan tempat ketiga.
Kekalahan atas Irak di laga yang berlangsung Kamis petang itupun menumbalkan Marselino Ferdinan yang dianggap sebagai biang kekalahan timnas.
Caci maki membanjiri akun Instagram pemain yang belum genap 20 tahun tersebut.
Baca Juga: Justin Hubner Absen di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ini Calon Penggantinya
Caci yang diluapkan kepada Marselino Ferdinan itu bila diingat sangat bertolak belakang dengan sikap sebagian suporter bola tanah air dua tahun silam ketika eks pemain Persebaya Surabaya itu membela Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala Piala AFF U-19.
Rabu (6/7/2022) malam itu, Timnas Indonesia yang berlaga di hadapan suporter sendiri dipaksa bermain imbang menghadapi Thailand dengan skor 0-0.
Malam itu, ada tiga pemain yang jadi sorotan, salah satunya Marselino Ferdinan.
Marselino hari itu ditangisi para suporter karena harus ditarik keluar menjelang turun minum akibat cedera.
Banyak diantara fans Timnas Indonesia yang dibuat ketar-ketir dengan menepinya Marselino lantaran ia dianggap sebagai jantung permainan Timnas Indonesia U-19 kala itu.
Benar saja, setelah Marselino Ferdinan tak mampu melanjutkan laga, anak asuhan Shin Tae-yong malam itu bermain seperti kehilangan arah.
Mereka bahkan berulang kali dibombardir para penggawa Thailand U-19.
Beruntung, Timnas Indonesia hari itu memiliki kiper Cahya Supriyadi yang tampil ciamik di bawah mistar hingga tak ada gol yang tercipta sampai akhir laga.
Suporter terbelah
Mengenai penampilan Marselino Ferdinan di laga kontra Irak, Kamis malam tadi, meski ada sebagian yang melontarkan caci, tapi tak sedikit pula yang memberi pembelaan.
Diantaranya yakni salah satu tokoh Bonek, Andie Peci.
Ia menyebut Marselino masihlah gelandang terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini.
"Di posisi nomor 7 Marselino masih yang terbaik diantara para pemain timnas. di Iklim liga sepak bola nasional yang masih buruk dan kotor anak yang belum genap umur 20 tahun, kok disuruh seperti kapten tsubasa," tulisnya.
Hal hampir senada juga diungkap Aun Rahman yang merupakan asisten head coach Inter Nusantara.
"Mengarahkan kemarahan terpusat sama Marselino itu bukan hal baik sih. Meski main di Eropa dan udah sering main di level senior sering terlupakan kalau dia tuh 20 tahun juga belum. Betul dia bikin mistakes, tapi ga jadi alasan buat dihantemin berlebihan, come on guys," katanya.
Marselino Ferdinan sendiri selama gelaran Piala Asia U-23 nyaris tak tergantikan posisinya.
Ia tercatat main selama 90 menit di 4 laga dan 120 menit di dua laga.
Ia juga menjadi salah satu bagian penting Timnas Indonesia U-23 hingga bisa tembus ke babak semifinal Piala Asia U-23.