Suara.com - Wasit Korsel vs Timnas Indonesia U-23 di babak perempatfinal Piala Asia U-23 Shaun Evans menjadi sorotan publik di tanah air. Apalagi Shaun Evans pernah bikin kontroversi saat jadi pengadil di 3 pertandingan Liga 1 2017.
Saat itu Shaun Evans jadi wasit di pertandingan sengit antara Persija Jakarta vs Persib Bandung. Pada laga yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, wasit asal Australia itu menganulir gol Persib yang dicetak oleh Ezechiel N'Douassel pada menit ke-28.
Bola sundulan King Eze saat itu memantul masuk di dalam jaring gawang, tapi Evans dan asisten wasit menilai bola belum melewati garis gol. Tak hanya itu, Evans juga memberikan kartu merah kepada bek Persib Vladimir Vujovic, di menit ke-81.
Baca juga:
Baca Juga: Alasan Lain Kontrak STY Diperpanjang PSSI, Ada Peran Marselino Ferdinan Cs
Namun rupanya kontroversi Evans tak hanya terjadi di Liga 1. Saat ia menjadi pengadil di kompetisi Liga Australia, Evans bahkan diambang pemecatan karena keputusan kontroversialnya di lapangan.
Melansir dari laporan ABC.net, pada 2022 dua keputusan kontroversial Evans diakui oleh PSSI-nya Australia sebagai tindakan blunder.
Dua keputusan kontroversial Evans itu terjadi saat pertandingan antara Melbourne City vs Central Coast Mariners FC. Di laga itu, Melbourne City meraih kemenangan 3-2.
"Wasit FIFA Shaun Evans bisa dipecat dari tugasnya di A-League setelah penyelidikan dari FA Australia menemukan dua keputusan bludernya," tulis media Australia tersebut.
Baca juga:
Baca Juga: Sudah Tak Ada Lagi Target, Timnas Indonesia U-23 Harus Tampil Tanpa Beban dan Nikmati Permainan
Dari penyelidikan PSSI-nya Australia, Evans memberikan penalti kontroversial sehingga menyebabkan Melbourne City meraih kemenangan.
Kesalahan pertama Evans di laga itu ialah saat tambahan babak waktu kedua, yakni memberikan penalti kepada City atas pelanggaran Kye Rowles terhadap Marco Tilio. Dari hasil penyelidikan dan rekaman VAR terlihat jelas pelanggaran terjadi di luar kotak penalti.
Evans di laga itu tetap menunjuk titik putih meski para pemain Mariners memintanya untuk mengecek VAR. Namun Evans tidak mau melihat VAR dan tetap pada keputusannya.
Kesalahan kedua Evans kemudian terjadi saat pemain Mariners, Lewis Miller dilanggar di dalam kotak penalti oleh Mathew Leckie di menit ke-87.
Pada insiden ini, Evans sempat melihat VAR cukup lama namun kemudian memutuskan tidak terjadi pelanggaran. Buntut dari dua keputusan kontroversial Evans ini membuat sejumlah pemain dan klub di A-League mengajukan protes dan ketidakpercayaan kepadanya sebagai wasit.
"Ini menjadi ketidakpercayaan kami di sepak bola kepada wasit dan itu mengecewakan pemain," kata pelatih Mariners FC, Nick Montgomery.