Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) AFC, Peter Velappan, pada medio 1998 lalu, sempat menyebut bahwa bakat para pesepak bola di Indonesia sebetulnya lebih baik dibandingkan Jepang dan Korea Selatan.
Namun, apa yang disampaikan pada 26 tahun yang lalu itu nyatanya masih sama sampai saat ini. Indonesia disebut terhambat oleh salah urus dan korupsi yang sistemik, sementara kekerasan di luar lapangan terus merusak reputasinya.
Hal ini berkaca pada meletusnya Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 yang menewaskan 130 lebih korban jiwa dan memakan banyak korban luka-luka. Tragedi ini muncul sebagai puncak bobroknya tata kelola sepak bola di Indonesia.
“Indonesia benar-benar Brazil-nya Asia. Mereka bermain dengan kecerdasan dan bakat yang unik di belahan dunia ini. Talenta Indonesia lebih baik dibandingkan Korea atau Jepang. Namun, mereka tidak punya organisasi dan kemauan untuk memberantas korupsi,” ujar Peter velappan.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie