Suara.com - Duel Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan dalam perempat final Piala Asia U-23 2024 akan dipimpin wasit asal Australia, Shaun Evans. Sosok pengadil ini terkenal dengan kontroversinya.
Shaun Evans bukanlah wasit yang asing di telinga pecinta sepak bola Tanah Air. Dia pernah jadi sorotan karena keputusan kontroversial saat memimpin laga Liga 1 antara Persija melawan Persib Bandung.
Sang wasit saat itu menganulir gol Ezechiel N'Douassel pada menit ke-27. Dia lantas memberikan penalti untuk Persija Jakarta usai Bruno Lopes dilanggar Purwaka Yudi dan Achmad Jufriyanto.
Baca juga: 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Wajib Main Lawan Korsel usai Menggila di Fase Grup
Baca Juga: Alasan Nathan Tjoe-A-On Harus Tampil Memperkuat Timnas Indonesia U-23 Lawan Korea Selatan
Keputusan-keputusan Evans menyulut emosi pemain Persib. Bek Vladimir Vujovic pada akhirnya dikartu merah pada menit ke-82 setelah mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada wasit.
Hal itu terjadi setelah dirinya mendapat kartu kuning dari Shaun Evans usai melanggar Bruni Lopes.
Selain itu, dia juga dianggap merugikan Timnas Indonesia U-23 saat menghadapi Uni Emirat Arab dalam babak 16 besar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Dalam pertandingan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang pada 24 Agustus 2018 itu, Evans dinilai bikin keputusan yang merugikan hingga Garuda Muda harus tersingkir lewat babak adu penalti usai bermain imbang 2-2.
Evans saat itu memberi UEA hadiah penalti pada menit ke-19 setelah bek Timnas Indonesia Andy Setyo dianggap melanggar Zayed Al Ameri.
Padahal, dalam tayangan ulang, Al Ameri lah yang terlihat sengaja membenturkan kakinya ke Andy Setyo sebelum keduanya sama-sama terjatuh di kotak terlarang.
Baca juga: 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Perlu Dicadangkan Lawan Korea Selatan, Kartu As Disiapkan
Indonesia saat itu mampu membalas lewat Beto Goncalves pada menit ke-52 usai memanfaatkan umpan silang Septian David Maulana.
Namun, wasit Shaun Evans kembali bikin keputusan yang dianggap merugikan Garuda Muda. Dia memberi penalti lagi kepada UEA setelah menganggap Hansamu Yama menarik pemain lawan.
Evans diprotes pemain Indonesia setelah mengambil keputusan itu lantaran dalam tayangan ulang, pemain UEA terlihat sengaja jatuh. Al Ameri yang kembali menjadi algojo penalti berhasil membawa UEA unggul 2-1.
Namun, Garuda Muda berhasil menyamakan kedudukan jelang laga berakhir tepatnya menit 90+1 melalui Stefano Lilipaly usai memanfaatkan umpan Saddil Ramdani.
Sayangnya, di babak adu penalti, Timnas Indonesia U-23 kalah 3-4 dan harus tersingkir dari ajang yang berlangsung di rumah sendiri.