Nathan dapat menyeimbangkan kemampuan menyerang dan bertahan Timnas Indonesia U-23. Total tiga tekel ia lakukan.
Gol Indonesia lahir dari skema set piece. Setelah berbagai proses bola sepakan Nathan mengarah ke gawang yang langsung disambar Komang Teguh.
Nathan kembali sebagai gelandang selama 90 menit pada laga hidup-mati menghadapi Yordania di pertandingan terakhir Grup A. Kali ini ia berduet dengan Ivar Jenner yang sudah terbebas dari hukuman absen.
Permainannya semakin matang di posisi barunya. Ia mendominasi lapangan tengah dan membuat Yordania tak berkutik 4-1.
Namanya memang tak tercatat di papan skor. Tapi peran pentingnya pada pertandingan melawan Yordania bisa dilihat dari statistik.
Nathan Tjoe-A-On menjadi pemain dengan total sentuhan bola terbanyak (61). Akurasi passingnya mencapai 82,6%, 3 kali operannya berbuah peluang, serta dua kali mengecoh lawan dan dua kali menghentikan serangan lawan.
Catatan tersebut membuat Nathan harus bermain melawan Korea Selatan. Untungnya, SC Heerenveen mau melepas sang pemain ke Timnas Indonesia U-23 setelah sebelumnya sempat pulang.