Suara.com - Kompetisi sepak bola kasta tertas Indonesia, BRI Liga 1 2023-2024 dianggap memiliki kesamaan dengan Premier League. Hal itu disampaikan pelatih Persis Solo, Milomir Seslija.
Melihat level dua kompetisi itu, BRI Liga 1 bisa dibilang jauh berada di bawah Premier League yang merupakan kompetisi kasta teratas di Inggris yang bahkan disebut-sebut sebagai liga terbaik dunia.
Namun, Seslija memiliki pandangan tersendiri terkait pernyataannya yang menyebut BRI Liga 1 dan Premier League memiliki beberapa kesamaan. Berikut ulasannya.
1. Tidak Ada Tim yang Dominan
Milomir Seslija menyatakan bahwa di BRI Liga 1 tidak ada klub yang benar-benar mendominasi liga. Hal itu membuat persaingan menjadi juara selalu ketat setiap musimnya.
"Di Indonesia tidak ada tim yang jauh lebih kuat atau lebih baik sehingga punya jaminan untuk menang karena bagi saya Liga Indonesia seperti Liga Inggris," ujar Milomir Seslija.
"Tidak ada tim yang lebih bagus dan yang lebih baik untuk kemudian menjadi pemenang. Seperti kita lihat kemarin ada Persikabo 1973 yang bisa mencatatkan kemenangan atas Bali United di luar perkiraan banyak orang.
2. Persaingan Sengit, Setiap Poin Berharga
Persis hanya memiliki empat pertandingan tersisa di BRI Liga 1. Selain menghadapi Persija, mereka akan bertemu dengan Persikabo 1973, Persita Tangerang, dan Bhayangkara FC, yang semuanya merupakan tim yang berada di papan bawah.
Baca Juga: Super Kompetitif, Pelatih Persis Solo Sebut BRI Liga 1 Mirip Liga Inggris
Milomir Seslija mengatakan bahwa andaipun Persis Solo mampu mengalahkan Persikabo 1973, Persita, dan Bhayangkara FC, posisi mereka belum tentu naik signifikan di klasemen.
Hal itu mengingatkannya bahwa BRI Liga 1 memang memiliki persaingan yang begitu ketat di mana hasil tim lain sangat berpengaruh pada posisi para rival.
"Seperti pada Liga Inggris, kemarin Liverpool kalah dan Arsenal kalah lalu langsung mengubah hasil di klasemen. Hasil yang kita dapatkan nanti, tergantung pada hasil tim lain untuk bisa menempatkan kami di championship series," jelas Seslija.
Kontributor : Imadudin Robani Adam