Suara.com - Shin Tae-yon kritik keras kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dalam persidangan pasca pertandingan Qatar vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024.
Menurut Shin Tae-yong, keputusan-keputusan Kabirov telah mengubah permainan menjadi tidak layak disebut sebagai pertandingan sepak bola yang adil.
Dia menegaskan bahwa Qatar mendapat keuntungan yang tidak proporsional sebagai tuan rumah, yang merugikan timnya.
BACA JUGA: Profil Mahdi Salem, Pemain Nomor 14 Qatar yang Tertangkap Kamera 'Akting'
Baca Juga: Media Vietnam: Timnas Indonesia U-23 Menyedihkan di Asia
Shin Tae-yong menyampaikan apresiasi terhadap upaya keras para pemainnya dalam pertandingan tersebut, terlebih mengingat kekurangan jumlah pemain, namun menyoroti bahwa keputusan wasit telah mengubah karakter pertandingan menjadi pertunjukan yang berlebihan dan lucu.
Selain kritik terhadap wasit, Shin juga menyoroti berbagai keuntungan yang didapat Qatar yang merugikan Timnas Indonesia U-23.
"Banyak keputusan wasit di sepanjang pertandingan, kalau kalian melihatnya, itu bukan pertandingan sepak bola, ini sebuah pertunjukan komedi dan sangat berlebihan," tutur Shin Tae-yong.
BACA JUGA: Media Vietnam: Timnas Indonesia U-23 Menyedihkan di Asia
Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia U-23 harus menerima kekalahan 0-2 dari Qatar, dimana gol pertama terjadi melalui tendangan penalti di akhir babak pertama setelah keputusan kontroversial wasit terhadap duel antara Rizky Ridho dan Mahdi Salem.
Baca Juga: STY Soal Kecurangan Vulgar Wasit Indonesia vs Qatar: Pelatih Punya Mata, Fans Nonton di TV!
Awalnya, Kabirov memutuskan bahwa Salem melanggar Ridho, tetapi keputusan itu kemudian dibalikkan, dengan Ridho sendiri yang mendapat hukuman kartu kuning.
Gol kedua Qatar terjadi pada menit ke-54 melalui tendangan bebas yang sempurna dari Ahmed Al Rawi.
Gol tersebut terjadi setelah Timnas Indonesia U-23 kehilangan seorang pemain karena kartu kuning kedua yang diterima oleh Ivar Jenner pada menit ke-47.
Selain Jenner, Ramadhan Sananta juga dikeluarkan dari lapangan pada masa injury time, sehingga Timnas Indonesia harus menyelesaikan pertandingan dengan hanya sembilan pemain.