Suara.com - Timnas Indonesia tengah meraih kesuksesan dalam hal peningkatan Ranking FIFA yang salah satunya disinyalir merupakan dampak dari proyek naturalisasi yang gencar dilakukan PSSI belakangan ini.
Skuad Garuda mengalami peningkatan peringkat Ranking FIFA yang sangat signifikan usai meraih hasil positif dalam jeda internasional pada Maret 2024.
Dalam rilis terbaru FIFA, pada Kamis (4/4/2024), Timnas Indonesia naik dari peringkat 142 menjadi 134 dunia alias melonjak delapan tingkat yang merupakan rekor tertinggi untuk bulan ini.
Baca Juga: 3 Jebolan Premier League Berpotensi Bela Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina
Hasil itu merupakan dampak dari kemenangan beruntun atas Vietnam dalam dua matchday Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada akhir Maret lalu.
Tim asuhan Shin Tae-yong menang 1-0 di Jakarta, sebelum melumat Vietnam tiga gol tanpa balas di depan pendukungnya sendiri yang menyebabkan dipecatnya pelatih Philippe Troussier.
Kinerja ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pelatih Shin Tae-yong dalam memilih pemain, termasuk pemain BRI Liga 1 dan naturalisasi yang menjadi tulang punggung tim.
Selain itu, beberapa pemain naturalisasi baru juga muncul dan menjadi idola bagi penggemar, menandai perubahan dalam penerimaan terhadap pemain-pemain tersebut dalam sejarah timnas Indonesia.
Di masa lalu, jika bicara pemain naturalisasi, sayangnya ada beberapa pemain "impor" yang mendapatkan sambutan hangat namun cepat meredup bersama timnas Indonesia.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Perlu Waspada, Australia Sukses Bantai Arab Saudi 3-1
Berikut tiga pemain naturalisasi yang kariernya cepat meredup bersama Timnas Indonesia.
Jhonny van Beukering mulai mencuri perhatian pada Piala AFF 2012 setelah menjadi WNI.
Meskipun awalnya diragukan karena berat badannya, dia pernah membela Timnas Belanda di berbagai kelompok usia.
Namun, kehadirannya di Timnas Indonesia singkat, hanya tampil dalam tiga pertandingan pada tahun 2012 sebelum mengakhiri karier klubnya pada 2013.
Gelandang asal Belanda ini juga mengalami nasib serupa. Dia bermain untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2012, tetapi hanya tampil dalam tiga pertandingan.
Setelah itu, tidak ada panggilan lagi untuknya. Tonnie Cusell lebih banyak menghabiskan kariernya di Belanda, meskipun sempat membela Barito Putera pada 2011-2012 dengan kontribusi yang minim.
Raphael Maitimo, seorang gelandang yang diharapkan menjadi andalan Timnas Indonesia, dulunya membela Timnas Belanda pada tingkat U-15, U-16, dan U-17 sebelum menjadi WNI pada 2012.
Dia tampil di Piala AFF 2012 dengan Timnas Indonesia, namun karirnya berakhir pada 2015 setelah 21 penampilan dan empat gol.
Setelah mencoba peruntungan di klub Belanda seperti Bali Devata pada 2011-2012, Maitimo beralih ke karier sepak bola di Indonesia mulai 2013.
Ia bermain untuk 11 klub berbeda sebelum pensiun pada 2022, termasuk Mitra Kukar, Persija Jakarta, Persib Bandung, dan PSM Makassar.
Kontributor : Imadudin Robani Adam