Suara.com - Media Malaysia, Harian Metro, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan kala membandingkan pemain naturalisasi negaranya dengan Timnas Indonesia.
Dalam artikelnya yang dimuat pada 30 Maret kemarin, media Negeri Jiran itu menyebutkan bahwa pemain naturalisasi Timnas Indonesia dan Malaysia memiliki perbedaan kualitas yang amat jauh.
Hal ini tak lepas dari performa apik skuad Garuda di tahun 2024 ini yang berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan berpotensi lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Performa apik Timnas Indonesia sendiri sebagian besar berasal dari sumbangsih para pemain naturalisasinya, terutama saat tim Merah Putih menumbangkan Vietnam sebanyak dua kali.
Baca Juga: Ikuti Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-20, Ini Komentar Dillan Yabran Rinaldi
Saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tampil dengan para pemain naturalisasi anyar seperti Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Nathan Tjoe-A-On.
Empat pemain baru itu mampu tampil apik dan membuat Harian Metro Malaysia iri, mengingat usia empat pemain keturunan itu berada di usia emas untuk pesepak bola.
Terlebih lagi dengan status empat pemain tersebut yang saat ini bermain di Eropa. Alhasil, hal tersebut diklaim membuat kualitas Timnas Indonesia makin meningkat.
“Bak langit dan bumi. Itu bisa disimpulkan jika melihat latar belakang dan kemampuan pemain baru keturunan Indonesia bila dibandingkan dengan tim Harimau Malaya saat ini,” bunyi artikel itu.
“Faktanya, empat pemain yakni Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Nathan Tjoe-A-On berusia antara 23 hingga 29 tahun sehingga mampu mengabdi dalam jangka waktu lama untuk Indonesia,” lanjut artikel Harian Metro Malaysia.
Baca Juga: Menerka Maksud ADO Den Haag Perpanjang Kontrak Struick Meski Dirinya Jarang Dimainkan
Usai memberikan pujian untuk program naturalisasi Indonesia, Harian Metro pun menyindir program naturalisasi Malaysia yang tak banyak memberi dampak ke tim nasional.
Pasalnya, program naturalisasi Malaysia kebanyakan menyasar para pemain yang bermain di liga lokal dan para pemain keturunannya yang dinaturalisasi juga banyak yang bermain di liga lokal.
Sejatinya Malaysia juga punya pemain Abroad pada diri Dion Cools. Hanya saja, ia tak lagi bermain di Eropa dan kini bermain di Thailand bersama Buriram United.
Media Harian Metro Malaysia itu juga menyayangkan program naturalisasi negaranya yang banyak menyasar pemain dengan rata-rata usia 30 tahun.
“Namun kehadiran pemain keturunan lainnya hanya menambah kerumitan dengan rata-rata usia 30 tahun ke atas, sehingga hanya bisa digunakan dalam jangka waktu lima tahun,” bunyi artikel Harian Metro.
Alhasil, program naturalisasi Malaysia ini tak memberi dampak banyak untuk tim berjuluk Harimau Malaya itu di ajang-ajang internasional.
Malaysia bahkan harus tersingkir di fase grup Piala Asia 2023 dan berpotensi gagal melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di samping itu, Malaysia juga harus rela posisinya di ranking FIFA turun ke peringkat 138 setelah disalip oleh Timnas Indonesia yang naik ke peringkat 134.
Kontributor: Felix Indra Jaya