Suara.com - Manajemen PSBS Biak sudah sampai angkat tangan dengan kontroversi yang dilakukan salah satu pemainnya, Muhammad Tahir, yang mengkritik kebijakan naturalisasi untuk Timnas Indonesia.
Berbagai pernyataan kontroversial Muhammad Tahir itu disampaikan saat berbincang dalam sebuah siniar di kanal YouTube milik Akmal Marhali. Keduanya sempat membicarakan soal kebijakan naturalisasi PSSI.
Namun, akibat berbagai pernyataan kontroversial yang disampaikan Muhammad Tahir, PSBS Biak pun menjadi salah satu pihak yang menjadi sasaran tembak netizen. Padahal, pernyataan Tahir itu tak ada kaitannya dengan pihak klub.
Media Officer PSBS Biak, Andreuw Hudson Ruamba, bahkan merasa heran dengan sikap netizen yang justru menyerang klub. Padahal, pernyataan Tahir itu sama sekali tak ada kaitannya dengan PSBS Biak.
Baca Juga: Jairo Riedewald Dilaporkan Tolak Tawaran Suriname Demi Perkuat Timnas Indonesia
Baca Juga: 5 Calon Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Dua Nama Sudah Diproses
"Kalau hari ini teman-teman di seluruh Indonesia pecinta sepak bola tidak setuju dengan pendapat Tahir, kalian cari si Tahir," kata Andreuw Hudson Ruamba.
Dia bahkan juga menegaskan bahwa PSBS tak lagi terikat kontrak dengan M Tahir. Oleh karena itu, netizen diminta mencari Tahir apabila ingin membahas persoalan ini.
"Kalian jangan menyerang tim PSBS Biak atau akun PSBS Biak. Karena Tahir itu dan seluruh pemain PSBS Biak itu sudah resmi tidak lagi dikontrak atau sudah bebas kontrak. Jadi, kalau kalian mau kritik mau protes, sana cari si Tahir," lanjutnya.
Berikut daftar pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Muhammad Tahir berkaitan dengan pemain naturalisasi Timnas Indonesia hingga membuat gaduh media sosial.
Baca Juga: 5 Calon Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Dua Nama Sudah Diproses
1. Kualitasnya 11-12
Pernyataan awal yang membuat nama Muhammad Tahir kembali melambung di media sosial ialah penjelasannya yang menyebut kualitas pemain lokal dan naturalisasi sebetulnya 11-12 alias tak jauh berbeda.
Bahkan, Tahir merasa yakin apabila tim-tim yang diisi pemain lokal bisa mengalahkan tim yang diperkuat materi pemain naturalisasi dalam sebuah laga uji coba.
"Kita cuma kalah karena mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja, kalau kualitas kita 11-12 sama mereka. Tidak kalah jauh. Coba saja PSSI bikin uji coba pemain lokal dengan pemain naturalisasi," ujarnya.
Baca Juga: Jairo Riedewald Dilaporkan Tolak Tawaran Suriname Demi Perkuat Timnas Indonesia
2. Tiga Pemain Top
Tahir juga sempat menyatakan bahwa kualitas pemain-pemain lokal tidak jauh berbeda dengan naturalisasi. Ada beberapa nama pemain yang disebut Tahir masih layak dipanggil Timnas Indonesia.
Namun, yang membuat geger publik ialah tiga nama yang dimaksud Tahir sudah lama tak bermain untuk tim Merah Putih. Mereka usianya juga sudah termasuk dalam kategori senior.
"Beto Goncalves masih bisa. Kakak Ruben Sanadi. Timnas harus punya leader yang sangat ditakuti. Itu kan Boaz Solossa, dia sangat ditakuti di Asia," ujar Tahir.
3. Minta Shin Tae-yong Main di BRI Liga 1
Selain itu, ada tanggapan yang cukup unik. Shin Tae-yong sempat mengatakan bahwa kualitas BRI Liga 1 masih kurang bagus dan perlu ditingkatkan.
Tahir pun meminta Shin Tae-yong main di BRI Liga 1 biar tahu kualitasnya. Padahal, nakhoda asal Korea Selatan itu berstatus sebagai pelatih, bukan pemain.
"Suruh dia main di Liga 1 saja kalau dia bilang Liga-nya ga bagus," ujar Tahir.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie