Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong (STY) mengaku tidak merasa terbebani target lolos ke Olimpiade 2024. Namun, ia mengaku ada sedikit tekanan.
Timnas Indonesia U-23 harus menduduki tiga besar Piala Asia U-23 2024, turnamen yang akan dihelat mulai 15 April nanti di Qatar, agar bisa berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Nah, supaya bisa mencapai target tersebut, PSSI bahkan sampai meliburkan sementara BRI Liga 1 2023/2024 sampai kejuaraan itu selesai, agar Timnas Indonesia U-23 bisa benar-benar fokus dalam urusan pemilihan pemain maupun persiapan.
Ya, ini supaya Timnas Indonesia U-23 bisa turun dengan kekuatan terbaik. Maklum, Piala Asia U-23 bukan agenda FIFA sehingga klub tidak wajib melepas pemain ke tim nasional.
Baca Juga: Kalahkan Sederet Brand Ternama, Apparel Indonesia Mills Teratas dalam Review di Inggris
Sepanjang sejarah, Timnas Indonesia baru satu kali berlaga di Olimpiade, yakni pada tahun 1956 silam di Melbourne, Australia.
BACA JUGA: Kalahkan Sederet Brand Ternama, Apparel Indonesia Mills Jadi yang Teratas dalam Review di Inggris
Skuad Garuda yang dilatih Tony Pogacnik terhenti di babak perempat final usai dikalahkan Uni Soviet 0-4.
"Memang tekanan pasti ada ya, dan situasi yang sulit juga buat klub-klub BRI Liga 1," ujar Shin Tae-yong mengakui kepada awak media, Selasa (2/4/2024).
"Tetapi kan saat ini memang Timnas Indonesia semakin berkembang juga, dan saya bekerja keras memajukan sepak bola Indonesia. Harusnya ini tidak menjadi tekanan bagi saya," sambung pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut.
Baca Juga: Kondisi Belum Pulih 100 Persen, Ernando Ari Akui Ada Friksi Persebaya vs Timnas Indonesia
Timnas Indonesia U-23 sendiri berada di Grup A Piala Asia U-23 2024 bersama tuan rumah Qatar, Yordania, dan Australia. Ini bisa dibilang bukan grup enteng bagi Rizky Ridho dan kawan-kawan.
"Apalagi Qatar juara Piala Asia (senior) kemarin. Yordania (runner-up Piala Asia 2023), dan Australia juga tidak bisa diremehkan," kata STY.
"Jadi, saya akan bekerja lebih keras dan semaksimal mungkin agar bisa membentuk tim yang lebih baik," pungkas juru taktik berusia 53 tahun itu.