Suara.com - Gelandang PSBS Biak, Muhammad Tahir, memberikan kritikan untuk Timnas Indonesia saat ini terlalu banyak diisi oleh pemain keturunan yang dinaturalisasi.
Menurutnya, tidak ada gunanya kompetisi di Tanah Air apabila yang memperkuat Timnas Indonesia adalah pemain-pemain keturunan atau naturalisasi.
"Sekarang terlalu banyak naturalisasi. Bukan enggak sehat, cuma kasihan kita adakan kompetisi dalam negera gunanya untuk apa," kata Tahir di Podcast Akmal Marhali.
Baca Juga: Klaim Tak Kalah Kualitas, Muhammad Tahir Tantang PSSI Gelar Uji Coba Pemain Lokal vs Naturalisasi
Baca Juga: Coach Justin Ungkap Erspo akan Ganti Desain Jersey Timnas Indonesia, Launching Agustus
Ia pun ingin PSSI menggelar uji coba antara pemain lokal melawan naturalisasi. Tahir optimis bisa memenangkan pertandingan karena kualitasnya tidak jauh.
"Kita cuma kalah apa. Mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja. Kalau kualitas, kita 11-12 sama mereka. Enggak kalah jauh," ujar Tahir.
"Coba aja PSSI bikin, uji coba natara pemain lokal vs naturalisasi. Saya yakin menang karena demi dada. (Kebanggaan) lambang di dada," imbuhnya.
Muhammad Tahir Pernah Dapat Panggilan Timnas Indonesia
Tahir pernah mendapat panggilan Timnas Indonesia ketika dilatih oleh Simon McMenemy. Namanya masuk dalam skuat untuk melawan Malaysia pada laga kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Baca Juga: Permainan Jay Idzes bersama Timnas Indonesia Jadi Sorotan AFC, Disandingkan dengan Bintang Tottenham
Baca Juga: Permainan Jay Idzes bersama Timnas Indonesia Jadi Sorotan AFC, Disandingkan dengan Bintang Tottenham
Namun, Tahir yang dulu masih berseragam Persipura Jayapura itu batal ikut terbang ke Malaysia karena paspornya mati, sehingga batal membela Timnas Indonesia.
"Bukannya saya tidak punya paspor, saya punya tapi sudah habis masa berlakunya," kata M Tahir ketika itu.
"Penutupan pendaftaran pemain itu kalau tidak salah tanggal 11 November, sementara paspor saya jadi pada 12 November," imbuhnya.