Suara.com - Kehebohan akibat jersey timnas Indonesia yang digawangi Erspo bersama Makna, juga menjadi perhatian banyak orang. Keributan yang terjadi ditengarai akibat agen desainer kaos timnas Indonesia, hingga viral tagar #BoikotMakna dan #BoikotErspo. Tapi apa yang sebenarnya terjadi?
Pendapat netizen mengenai jersey terbaru yang menggunakan sponsor baru ini sangat beragam. Beberapa menyatakan apresiasi positifnya, namun tidak sedikit netizen dan komunitas yang mengatakan kekecewaan pada jersey tim kebanggaan Indonesia ini.
Banyak Kritik dan Masukan, Ditanggapi Negatif
Tidak sedikit respon netizen yang mengatakan kualitas dan desain jersey ini tidak lebih baik dari jersey sebelumnya, bahkan cenderung menurun. Kritikan ini disampaikan oleh akun-akun besar di X hingga beberapa sosok yang dikenal publik sebagai seorang yang kritis seperti Coach Justin.
Meski demikian, kritikan yang masuk sepertinya tidak diindahkan dan justru ditanggapi oleh Ernanda Putra, seorang yang menjadi desainer dari jersey timnas tersebut. Dari banyak sekali responnya, nada negatif dan mementahkan kritik yang diberikan selalu terasa.
Respon yang kurang baik ini kemudian memicu lebih banyak tanggapan dari netizen pada desain jersey yang ada, kualitasnya, proses tender yang mencurigakan, hingga sisi lain dari sang desainer dan agensi yang bekerjasama dengannya.
Seperti yang sudah-sudah, netizen Indonesia mengeluarkan kemampuannya dalam mengulik rekam jejak orang-orang yang dianggap bermasalah, dan berbagai fakta muncul ke permukaan disertai dengan bukti tangkapan layar dan bukti digital lainnya.
Profil Ernanda Putra, Desainer Jersey Timnas dari Erspo
Ernanda Putra merupakan sosok yang menjadi pusat dari segala ‘badai’ dan kehebohan ini. Meski diketahui telah mengunggah klarifikasi dan menghubungi Coach Justin untuk meminta maaf, namun sosoknya masih terus ‘dirujak’ oleh netizen.
Baca Juga: Tanpa Sepatah Kata, Jokowi Beri Isyarat Ini untuk Desain Baru Jersey Timnas
Dirinya sendiri merupakan lulusan jurusan Desain Grafis di Universitas Pelita Harapan pada tahun 2006 lalu. Diketahui dirinya juga pernah mengajar di almamaternya ini. Ia juga pernah menjabat sebagai Creative Director di FullFill Artplication hingga tahun 2013.