Suara.com - Pelatih Persikabo 1973 Djadjang Nurdjaman atau yang akrab disapa Djanur menilai kalah mental menjadi faktor utama keterpurukan tim asuhannya.
Djanur didatangkan klub berjuluk Laskar Padjadjaran itu pada pertengahan Maret. Ia mengisi posisi yang ditinggalkan Aji Santoso, selepas Aji dipecat setelah kekalahan 1-2 yang mereka derita dari Dewa United pada awal bulan ini.
Pada laga pertamanya, Kamis (28/3/2024), Djanur gagal membawa Persikabo meraih hasil positif. Mereka justru dihantam tuan rumah Persik Kediri dengan kekalahan 2-5, yang sekaligus memastikan Persikabo akan terdegradasi dari BRI Liga 1 pada akhir musim.
Baca Juga: Media Vietnam Kembali Kagumi Thom Haye, Beri Pujian karena Bisa Berhadapan dengan Jordan Henderson
“Susah memang mengangkat mental pemain kami yang sudah sekian lama tidak meraih kemenangan, dan bagi saya itu pekerjaan yang sulit karena ini faktor mental, sulit bangkit sehingga kekalahan elementer yang tidak perlu dibuat terjadi di laga penting ini, sehingga kami bisa kemasukan empat gol di babak pertama,” kata Djanur seperti dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.
Mantan pelatih Persib Bandung itu meyakini mental yang anjlok membuat para punggawanya gagal tampil dengan konsentrasi penuh.
“Bisa dilihat hampir semua kesalahan pemain sendiri, dua gol dari sisi kanan yang di-crossing ke tengah itu diambil sekali, kemudian yang ketiga dari pemain passing ke Flavio (Silva) langsung berhadapan dengan kiper seperti hadiah,” tuturnya.
Dengan kekalahan itu, Persikabo gagal menambah koleksi poin dari total 17 poin dari 30 pertandingan yang mereka miliki sebagai tim penghuni dasar klasemen. Dengan sisa empat pertandingan yang masih akan dimainkan Persikabo, mereka maksimal hanya akan dapat meraup total 29 poin.
Sedangkan tiga tim yang menghuni tiga posisi teratas dari batas aman degradasi, yakni Persita Tangerang, Arema FC, dan PSS Sleman, masing-masing memiliki 31 poin.
Baca Juga: 2 Fakta Flavio Silva, Bomber Portugal 'Ngamuk' Borong 5 Gol Persik Kediri