Suara.com - Mano Polking telah menyatakan minatnya untuk mengambil alih posisi Philippe Troussier sebagai pelatih Timnas Vietnam.
Posisi pelatih Vietnam kini sedang kosong setelah kontrak Philippe Troussier dipecat oleh Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) menyusul kekalahan dari Timnas Indonesia.
Vietnam mengalami dua kekalahan beruntun dari Timnas Indonesia di laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Kisah Nguyen Quang Hai, Pemain Terbaik Vietnam yang Terbuang di Era Troussier
Nama-nama seperti Mano Polking dan Park Hang-seo mulai muncul sebagai kandidat pengganti Troussier.
Mano Polking, pelatih asal Brasil-Jerman, menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih peran tersebut jika mendapat tawaran dari VFF.
Polking menilai bahwa Vietnam memiliki potensi besar dalam dunia sepak bola dan ia yakin bisa membawa kesuksesan bagi tim tersebut.
BACA JUGA: Prediksi PSM Makassar vs Borneo FC 29 Maret 2024: Susunan Pemain, Skor, dan Live Streaming
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan VFF.
"Banyak pelatih yang ingin memimpin tim Vietnam saat ini. Saya sendiri juga menginginkan pekerjaan itu. Sepak bola Vietnam memiliki kekuatan yang besar. Saya yakin saya dan Vietnam dapat mencapai banyak kesuksesan," kata Polking dikutip dari vnexpress.
“Saya tidak punya hak untuk memutuskan apakah saya akan menjadi pelatih Vietnam atau tidak. Namun jika VFF mengajukan tawaran kepada saya, kami akan berjuang bersama untuk sepak bola Vietnam.”
Polking sebelumnya telah mengakhiri kontraknya dengan Timnas Thailand pada November 2023 dan hampir saja bergabung dengan klub Liga Vietnam Cong An Ha Noi (CAHN) pada awal tahun ini sebelum akhirnya keputusan mereka jatuh pada Kiatisuk Senamuang.
Selain itu, Polking juga mengakui bahwa ia sering mengikuti pertandingan Vietnam belakangan ini dan sangat menghargai potensi Timnas Vietnam.
Polking sebenarnya bukan sosok asing di Vietnam karena sebelumnya ia pernah melatih Ho Chi Minh City pada musim 2020-2021 sebelum kemudian ditunjuk sebagai pelatih Thailand, di mana ia berhasil meraih dua gelar Piala AFF selama dua tahun memimpin Tim Gajah Perang.