Suara.com - Arema FC menerima kekalahan tipis 0-1 dari Persebaya Surabaya dalam laga pekan 30 BRI Liga 1, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/4/2024).
Meskipun Arema FC memiliki dominasi bola sebesar 61 persen dan mencatat 10 shot on target, mereka gagal memanfaatkan peluang menjadi gol.
Greg Nwokolo mengakui kurangnya konsistensi dalam permainan Arema FC, sedangkan pelatih Widodo Cahyono Putro menyebut perlu adanya evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.
Baca juga: Bung Towel Kena Skakmat Mamat Alkatiri saat Timnas Indonesia Bantai Vietnam 3-0, Langsung Terdiam
Terpelesetnya Arema FC di sisa empat pertandingan bisa membahayakan posisi mereka. Bukan tak mungkin mereka bakal terperosok ke Liga 2 andai gagal bangkit di sisa musim ini.
Berikut dua faktor yang menyebabkan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya.
1. Dalam Bayang-bayang Catatan Buruk

Pemain Arema FC tampaknya merasa tertekan oleh beban berat yang ada pada mereka saat menghadapi Persebaya, terutama karena kewajiban untuk menang melawan rival dan tekanan dari catatan buruk selama lima tahun terakhir, di mana Arema FC tidak pernah berhasil mengalahkan Persebaya.
Pelatih Arema, Widodo Cahyono Putro, menyoroti kehati-hatian yang berlebihan pada pemain, menyatakan bahwa hal tersebut tidak boleh terulang di pertandingan berikutnya.
Baca Juga: Enggan Menyerah, Persikabo 1973 Kejar Kemenangan di Kandang Persik Kediri
Penampilan terbebani seperti ini sudah sering dialami oleh pemain Arema dalam lima tahun terakhir, dan mereka tahu bahwa jika mereka kalah, kritikan akan mengalir kepada mereka di media sosial, meskipun pertandingan berlangsung tanpa penonton.