Shin optimis bahwa kehadiran pemain naturalisasi tidak hanya akan meningkatkan kualitas timnas, tetapi juga akan mendorong pemain lokal untuk tampil lebih baik.
Menurut Shin, persaingan sehat antara pemain akan membawa manfaat besar bagi perkembangan timnas. Dia mendorong pemain lokal untuk terus meningkatkan performa mereka agar bisa bersaing dengan pemain naturalisasi.
"Dengan kondisi seperti ini, pemain lokal harus terus berjuang untuk meningkatkan kemampuannya, dan hal ini akan membantu kemajuan timnas Indonesia," tutup Shin.
Stop Label Pemain Keturunan
Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Indra Sjafri menyarankan untuk menghindari terus memberi label pemain sebagai keturunan bila mereka telah memiliki kewarganegaraan Indonesia.
Hasil mengesankan telah dicatat oleh Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia baru-baru ini, di mana mereka berhasil meraih dua kemenangan atas Vietnam pada bulan Maret, membuka peluang besar bagi mereka untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam kualifikasi menuju Piala Dunia 2026.
Di balik kesuksesan Timnas Indonesia, muncul pemain-pemain keturunan yang menjadi kekuatan baru seperti Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Rafael Struick, Nathan Tjoe A On, Justin Hubner, dan lainnya. Mereka dianggap dapat meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia.
Mengamati fenomena ini, Indra Sjafri mengingatkan agar pemain-pemain tersebut tidak lagi disebut sebagai pemain keturunan.
"Karena yang menentukan dia warga negara Indonesia itu adalah dokumen namanya paspor. Kalau dia sudah paspor Indonesia, dia adalah anak bangsa Indonesia yang dia wajib membela bangsanya," kata Indra Sjafri.
Baca Juga: Timnas Indonesia Sedang di Atas Angin, STY Ingin Beri Kebahagiaan Fans Saat Lawan Irak dan Filipina
Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat pertama dengan tujuh poin, unggul empat poin dari Vietnam yang berada di posisi ketiga.