Persebaya Surabaya Bisa Nyungsep ke Zona Degradasi Jika Tidak Hati-hati Terhadap 2 Hal ini

Senin, 25 Maret 2024 | 13:05 WIB
Persebaya Surabaya Bisa Nyungsep ke Zona Degradasi Jika Tidak Hati-hati Terhadap 2 Hal ini
Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Paul Munster. [ANTARA/Rizal Hanafi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persebaya Surabaya tengah menghadapi tantangan di musim BRI Liga 1 2023/2024 dengan berada di papan tengah dan kesulitan menembus papan atas.

Mereka saat ini menempati peringkat ke-12 dalam klasemen sementara dengan 36 poin dari 29 pertandingan.

Dalam lima pertandingan terakhir, mereka hanya meraih satu kemenangan. Di bawah asuhan Paul Munster selama tujuh pertandingan, Persebaya mencatatkan dua kemenangan, empat seri, dan satu kekalahan.

BACA JUGA: Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Makin Besar, Jika Ini Terjadi

Baca Juga: 3 Fakta Menarik Kerasnya Persaingan ke Championship Series BRI Liga 1 2023-2024

Meskipun pada awal musim mereka berhasil masuk ke empat besar setelah menang melawan Persis Solo, namun setelah itu, performa mereka menurun dan lebih sering berada di bawah peringkat 10 besar.

Meskipun awalnya mereka memiliki ambisi untuk menjadi juara BRI Liga 1 2023/2024, namun kini mereka mengalami kesulitan untuk menggapainya.

Penyerang yang Kurang Gacor

BACA JUGA: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Vietnam di Hanoi, 26 Maret 2024

Kepergian Ze Valente ke Persik Kediri pada putaran kedua menghilangkan gelandang serang asing di Persebaya. Robson Duarte, sebagai pengganti, lebih nyaman bermain sebagai winger kanan.

Baca Juga: Arema FC di Posisi Tak Aman, Widodo C Putro Ingatkan Harus 'Fight' di 4 Laga Terakhir Liga 1

Dengan kepergian Song Ui-young karena cedera, tidak ada lagi gelandang asing di skuat Persebaya.

Dalam sembilan laga terakhir, Persebaya hanya mengandalkan gelandang lokal, tanpa pengatur serangan yang efektif.

Pelatih Paul Munster bahkan harus memainkan bek Kadek Raditya sebagai gelandang bertahan untuk mengisi kekosongan tersebut.

Kurang Produktif Cetak Gol

Persebaya menunjukkan ketangguhan dalam pertahanan dengan hanya kebobolan empat gol dalam lima laga terakhir, dan mencatatkan dua clean sheet.

Namun, performa bertahan yang baik tidak cukup untuk mengamankan posisi mereka di Liga 1.

Masalah produktivitas gol juga menghantui Persebaya di bawah arahan Paul Munster. Dalam tujuh pertandingan, mereka hanya mencetak enam gol, dengan total 29 gol dalam 29 pertandingan rata-rata satu gol per laga, menjadi salah satu tim dengan produktivitas gol terendah di musim ini.

Persebaya memiliki masalah serupa dengan Bhayangkara FC, keduanya hanya mencetak 29 gol, namun Bhayangkara FC kini terjerumus ke zona degradasi.

Ketidakrutinan dalam mencetak gol oleh Paulo Henrique dan kadang-kadang Bruno Moreira meningkatkan kesulitan, tanpa adanya opsi lain yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI