Suara.com - Kisah pencarian Tuhan Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen menarik perhatian belum lama ini. Dia pindah agama di usia muda menjadi muslim yang taat.
Bermain di klub sepak bola Eropa dengan mayoritas pemuluk selain Islam, membuat Ragnar Oratmangoen harus terus konsisten menjalani perintah Allah SWT.
Selain dia, ada 2 pemain sepak bola Eropa yang mempunyai kisah menarik menjadi seorang muslim di saat karier moncer.
BACA JUGA: Timnas Jerman Dipastikan Tanpa Manuel Neuer Saat Hadapi Prancis dan Belanda
Baca Juga: Cyrus Margono, Kiper yang Belum Dilirik STY Sudah Resmi Menjadi WNI
Mereka adalah Frank Ribery dan Eric Abidal.
Frank Ribery, mantan pemain tengah klub Bayern Munchen yang telah memasuki masa pensiun, telah mencuri perhatian dunia sebagai salah satu tokoh sepak bola yang mengambil keputusan mengejutkan dengan memeluk agama Islam.
Ribery secara resmi memeluk Islam pada saat Piala Dunia 2006 di Jerman, sejak itu, ia menjalani kehidupan muslim yang penuh keyakinan, menganggap Islam sebagai pedoman utamanya.
BACA JUGA: Bek Vietnam Remehkan Pemain Lokal Timnas Indonesia, Kualitas Skuad Naturalisasi Lebih Bagus
Penggemar olahraga selalu terkesan dengan keputusan Ribery untuk menolak minuman beralkohol dan rutin menunaikan ibadah sebelum memulai setiap pertandingan.
Baca Juga: Gaduh! Ustaz Khalid Basalamah Bilang di Islam Tidak Ada Istilah Imsak, Benarkah?
Setelah pensiun dari lapangan hijau, Ribery terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan pendidikan untuk komunitas muslim di Prancis, menunjukkan komitmen mendalamnya terhadap nilai-nilai agama dan sosial.
Di sisi lain, Eric Abidal, eks bintang Barcelona, menemukan jalan menuju Islam setelah menikahi Hayet Kebir, seorang mantan pesenam asal Aljazair, pada tahun 2007.
Meskipun pernikahannya mungkin mempengaruhi keputusannya, Abidal menegaskan bahwa keputusannya untuk memeluk Islam adalah hasil dari perjalanan spiritual yang mendalam.
Abidal dikenal dengan kesalehan dan dedikasinya dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seringkali terlihat khusyuk dalam berdoa sebelum bertanding dan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai agama.
Selain kesalehannya, Abidal juga aktif dalam berbagai kampanye kesehatan dan upaya penyuluhan mengenai kanker, mengingat pengalamannya sembuh dari penyakit tersebut pada tahun 2011.