Suara.com - Klub kasta kedua Liga Italia atau Serie B pernah kejutkan publik Tanah Air lewat jersey yang dikenakan untuk musim 2022/2023.
Klub tersebut pada saat itu memang memiliki pemilik yang berasal dari Indonesia, sehingga banyak elemen Tanah Air yang terlibat di dalamnya.
Termasuk dalam penggunaan jersey, desain yang digunakan untuk jersey musim 2022/2023 dibuat langsung oleh desainer papan atas Indonesia.
Dialah Didit Hediprasetyo, sedangkan klub yang dimaksud adalah FC Como yang saat itu berkompetisi di Serie B Liga Italia.
Baca Juga: Krisis Lini Pertahanan, Kans Jay Idzes untuk Debut Terbuka Sangat Lebar
Didit Hediprasetyo bukan nama yang asing bagi masyarakat Indonesia, bahkan sosoknya cukup terkenal di kalangan politik elit Tanah Air.
Sosok Didit Hediprasetyo
Didit Hediprasetyo merupakan putra dari Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia.
Karier Didit di bidang fesyen memang sudah tak diragukan lagi, sosoknya merupakan lulusan Parson School for Design di New York dan Paris.
Ia pun mendapat gelar Bachelor of Fine Arts dan banyak menghabiskan kariernya di panggung dunia mode di Paris, lewat Pekan Mode Paris.
Baca Juga: Tak Risau Justin Hubner Tinggalkan Inggris, STY: Liga Jepang Juga Top
Bicara soal jersey FC Como, Didit sempat menjelaskan inspirasi hingga menugaskan seniman Golnaz Jebelli melukis pemandangan tekstur air.
Menurut manajemen FC Como, jersey mereka tidak akan berubah setiap musimnya karena sudah memutuskan hanya akan melakukan perubahan selama dua musim sekali.
"Saya menginginkan desain yang mengambil inspirasi dari ketenangan danau," ucap Didit dilansir dari laman resmi klub.
"Jadi saya menugaskan seniman Golnaz Jebelli untuk melukis pemandangan berbagai tekstur air dan marmer yang mewakili energi." imbuhnya.
Sementara itu Mirwan Suwarso selaku pemilik klub menilai jika keputusan manajemen mempertahankan jersey selama dua musim agar hemat.
Bukan hemat pihak klub, tetapi agar menghemat beban pengeluaran orang tua yang membelikan anaknya jersey klub tersebyt.
Cukup unik memang, namun Mirwan merasa pihaknya ingin memastikan bahwa mereka tidak ingin para fan terbebani dengan pergantian jersey setiap musimnya.
Kontributor: Eko