Suara.com - Manajer Arsenal, Mikel Arteta mengajak suporter meriuhkan Stadion Emirates pada Rabu (13/3/2024) dini hari WIB nanti saat melawan FC Porto di leg kedua 16 besar Liga Champions, untuk membantu perjuangan pasukan The Gunners menembus babak perempat final.
Arsenal memang akan melakoni laga hidup mati di London dini hari nanti pukul 03:00 WIB, setelah pada leg pertama lalu buntu dan minim kreativitas sehingga kalah 0-1 saat tandang ke Portugal.
“Konteks gim ini sangat penting. Kami tahu akan memainkan laga yang berat dan panjang di leg kedua ini," ucap Mikel Arteta seperti dilansir Tribal Football, Selasa.
"Ada momen-momen yang bisa berpihak pada Anda, tapi itu juga bisa berubah dengan cepat dan dramatis. Itulah Liga Champions, dan Anda harus siap untuk laga-laga semacam ini," sambung pelatih asal Spanyol berusia 41 tahun itu.
"Yang pasti, impak yang dihadirkan suporter di stadion bisa masif. Saya mengajak fans untuk mendukung kami sepenuh hati. Ya, menciptakan tekanan untuk Porto. Kami harus mengambil keuntungan bermain di kandang sendiri."
"Dukungan suporter di stadion segala-galanya bagi kami. Saya pikir dampak yang bisa mereka ciptakan untuk laga besok akan luar biasa. Saya berharap fans menyadari itu," tukas asisten pelatih Manchester City itu.
Arteta sendiri tentu menyimpan dendam kesumat pada pelatih Porto, Sergio Conceicao setelah keduanya terlibat perang kata-kata usai leg pertama di Portugal.
Pada laga yang berlangsung 22 Februari lalu itu, gol super telat Galeno pada menit ke-90+4 membuat tim elite Portugal itu untuk mengamankan kemenangan penting di Stadion Dragao.
Porto sendiri memang tampil pragmatis sepanjang laga. Tim tuan rumah cuma punya 35 persen dalam statistik ball possession, namun permainan tim asuhan Conceicao terbukti efektif membuat Arsenal mentok sampai tak punya satu pun shot on target sepanjang pertandingan.
Usai laga, Arteta tampak jengkel, bahkan sampai menyebut Porto asuhan Conceicao 'tidak berniat bermain'.
Ketika ditanya tentang komentar Arteta, Conceicao membalas; "Itu sekadar opini. Mereka ingin bermain, kami ingin menang."
"Arteta berasal dari sekolah (Pep) Guardiola, yang merupakan pelatih dengan gelar terbanyak di dunia. Mereka berpikir bahwa cara terbaik untuk mengalahkan lawan mereka adalah dengan lebih banyak menguasai bola, tapi itu tergantung pada tim dan pemain yang mereka miliki,” sambung eks winger Lazio dan Timnas Portugal itu.
"Kami menguasai bola dengan sedikit, tapi itu bukan sebuah skandal. Saya tidak keberatan memiliki 30-70 persen dan menang juga. Itu semua tergantung pada apa yang Anda lakukan dengan bola dalam strategi yang ditentukan untuk mencetak gol."