Infografis
Suara.com - Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan layak harap-harap cemas seiring dengan rampungnya proses naturalisasi pemain keturunan Nathan Tjoe-A-On, Selasa (12/3/2024). Stok bek kiri skuad Garuda kini benar-benar melimpah ruah.
Nathan Tjoe-A-On baru menjalani sumpah dan janji setia sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Bek kiri berusia 22 tahun itu pun siap debut di Timnas Indonesia senior, dengan namanya sudah dimasukkan pelatih Shin Tae-yong dalam skuad untuk laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua melawan Vietnam, bulan Maret ini.
Kedatangan Nathan pun dipastikan membuat Timnas Indonesia banjir stok bek kiri. Selain Pratama Arhan, ada tiga nama top lainnya yang tentu ingin mendapatkan tempat di pos fullback kiri tim Merah Putih.
Tiga pemain tersebut adalah Shayne Pattynama, Edo Febriansyah, dan tentunya Nathan.
Sebelum Pattynama mendapat status WNI, Arhan, sebagai salah satu pengoleksi caps terbanyak di skuad saat ini, tidak tersentuh dari posisi bek kiri utama Timnas Indonesia.
Setelah mendapat status WNI, Pattynama lantas jadi pesaing bagi Arhan dan jadi salah satu andalan di Piala Asia 2023 lalu.
Di laga 16 besar melawan Australia misalnya, Shin Tae-yong lebih memililih memainkan Pattynama sebagai starter di pos wing-back kiri dan mencadangkan Arhan.
Dan kini ada Nathan, pemain yang kini memperkuat tim SC Heerenveen di kompetisi kasta tertinggi Belanda Eredivisie dengan status pinjaman dari klub Inggris, Swansea City.
Jangan lupa, masih ada Edo Febriansyah, fullback Persib Bandung yang sudah jadi langganan Timnas Indonesia meski memang jarang jadi pemain inti.
Nathan sendiri sebenarnya pemain yang cukup serba bisa. Ia cukup fleksibel untuk memainkan peran lain di di lini belakang.
Data dari Transfermarkt, Nathan bisa memainkan beberapa posisi di lini belakang. Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda ini bisa bermain di posisi bek tengah kiri dan kanan. Jadi, dia bisa masuk dalam formasi tiga bek racikan Shin Tae-yong.
Nathan Tjoe-A-On punya kaki dominan kiri. Faktor-faktor ini bisa jadi detail kunci bagi Shin Tae-yong untuk menambahkan detail-detail kecil dalam menyusun taktik bagi Timnas Indonesia.
