Suara.com - Dalam ajang Piala Asia 2023 yang berlangsung Januari 2024, skuad Timnas Indonesia diperkuat oleh gabungan pemain keturunan dan naturalisasi, termasuk nama-nama seperti Jordi Amat, Justin Hubner, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, dan Marc Klok.
Meskipun skuad ini diperkuat oleh beberapa pemain dengan bakat yang telah terbukti, keputusan pelatih Shin Tae-yong tampaknya mengesampingkan beberapa di antaranya.
Menurut laporan dari Suara.com, ada tiga talenta menjanjikan yang tidak dimasukkan dalam rencana pelatih, termasuk dua yang pernah menjadi tulang punggung di kelompok usia muda Tim Garuda dan dua lainnya yang berprestasi di Liga 1.
BACA JUGA: Daftar Pemain Andalan Vietnam Absen Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Baca Juga: 3 Pesepak Bola Keturunan yang Enggan Membela Timnas Indonesia, No.3 Gabung Klub Liga Italia
Situasi ini menciptakan sebuah paradoks mengingat adanya talenta yang belum sepenuhnya digali.
Frets Butuan, seorang pemain sayap yang bersinar sejak tahun 2018 dan sempat bermain untuk PSMS Medan, berpindah ke Persib Bandung pada tahun 2019.
Walaupun memiliki potensi untuk membantu Timnas Indonesia, Frets tampaknya tidak berhasil menarik perhatian pelatih Tim Garuda selama lima musim terakhir.
Di Persib, performa Frets mengalami pasang surut, namun ia dikenal sebagai pemain sayap yang bisa merepotkan lawan ketika berada di puncak permainan.
BACA JUGA: Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Salah Satu Pemain Paling Kuat dan Bahaya di Vietnam Tumbang
Baca Juga: Bukan Striker, Shin Tae-yong Justru Beri Kode Tambah Pemain Keturunan yang Berposisi Bek
Tahun terbaiknya tercatat pada musim 2021/2022 dengan 19 penampilan dan mencetak tiga gol. Kini bermain untuk Malut United, masih terbuka kesempatan untuk Frets masuk kembali ke lingkaran Timnas Indonesia jika bisa kembali bermain di level tertinggi.
Ilham Udin Armaiyn, alumni dari generasi emas Timnas Indonesia U-19 yang dilatih oleh Indra Sjafri, terakhir kali bermain dalam pertandingan persahabatan melawan Mauritius pada tahun 2018, saat itu di bawah arahan pelatih Danurwindo.
Karirnya mengalami penurunan setelah kembali dari Liga Malaysia bersama Selangor FA dan bermain untuk Bhayangkara FC.
Meski kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya bersama PSM Makassar pada musim 2022, Shin Tae-yong tidak memasukkannya dalam skuad, bahkan setelah Ilham bergabung dengan Arema FC pada musim 2023.
Sekarang, di usianya yang ke-27, Ilham memutuskan untuk bermain di Liga 2 dengan Malut United sebagai kapten, menampilkan performa yang impresif dan dedikasi yang tinggi.
Dengan pengalamannya, Ilham masih memiliki kesempatan untuk bersaing dengan pemain-pemain muda di Timnas Indonesia.
Septian David Maulana, yang diharapkan menjadi playmaker masa depan Timnas Indonesia dan merupakan hasil dari program SAD yang mengirim pemain muda ke Uruguay.
Sejak bergabung dengan Timnas Indonesia dari tahun 2014 hingga 2022, ia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan sebagai gelandang serang, terutama saat menjadi pilihan utama di Mitra Kukar dan kemudian menjadi kapten di PSIS Semarang.
Namun, dengan kedatangan pemain naturalisasi dan kebijakan pelatih Shin Tae-yong yang lebih memilih pemain muda, posisi Septian mulai tergeser.
Terakhir kali dipanggil untuk pemusatan latihan di tahun 2021, ia tidak terpilih untuk skuad Kualifikasi Piala Asia 2023. Shin Tae-yong lebih memprioritaskan pemain muda seperti Marselino Ferdinan dan Ricky Kambuaya, yang menyebabkan Septian tidak lagi dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia sejak saat itu.