2 Fakta Digunakannya VAR di Sepak Bola Indonesia

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 12:44 WIB
2 Fakta Digunakannya VAR di Sepak Bola Indonesia
Wasit Thoriq Alkatiri memaksimalkan fasilitas VAR di akhir-akhir babak kedua dalam final Elite Pro Academy (EPA) antara Persis Solo U-20 melawan Persita Tangerang U-20 di Stadion Manahan, Kamis (7/3/2024) sore. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI telah melaksanakan uji coba penerapan Video Assistant Referee (VAR) di Indonesia, sebagai bagian dari rencananya yang telah disusun sejak tahun sebelumnya untuk menerapkan teknologi VAR dalam kompetisi sepak bola tanah air.

Langkah ini diawali setelah PSSI mengambil inspirasi dari keberhasilan penggunaan VAR pada Piala Dunia U-17 2023.

Pada hari ini, tepatnya Kamis (7/3/2024), PSSI secara resmi melaksanakan uji coba teknologi VAR tersebut.

Eksperimen ini dilakukan dalam konteks pertandingan puncak Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2023/2024 antara Persita Tangerang U-20 dan Persis Solo U-20.

Baca Juga: Kejar Target Bisa Perkuat Timnas Indonesia Lawan Vietnam, Nathan Tjoe-A-On Diharapkan Sumpah WNI Pekan Depan

Dalam konteks penggunaan VAR di kancah sepak bola Indonesia, terdapat dua fakta menarik yang perlu dicermati. Berikut adalah ulasannya!

Jumlah Kamera

Dalam momen yang kini berlangsung, terdapat total 10 kamera yang diterapkan dalam penggunaan VAR pada pertandingan antara Persita Tangerang U-20 dan Persis Solo U-20.

Ini menjadi hal yang menarik karena hadirnya VAR harus diakui sangat membantu wasit dalam banyak hal.

Satu Penalti Dianulir

Baca Juga: Penilaian Media Vietnam Soal Hokky Caraka Jelang Timnas Indonesia Vs Vietnam, Kayak Pemain Asing!

Dalam debutnya di pertandingan kompetitif di Indonesia, VAR membuktikan keberhasilannya dengan memberikan kontribusi signifikan dalam membuat keputusan krusial.

Saat Wasit Thoriq Alkatiri memimpin pertandingan tersebut, sebuah insiden penalti terjadi pada menit ke-83.

Pada saat itu, seorang bek dari Persis Solo melakukan tekel terhadap pemain Persita yang jatuh di dalam kotak penalti, sehingga Persita segera mengajukan permintaan untuk mendapatkan penalti.

Thoriq Alkatiri mengambil inisiatif untuk meminta bantuan VAR guna menganalisis kejadian tersebut.

Melalui tayangan ulang, VAR berhasil menemukan bahwa tekel dari pemain Persis Solo tersebut terlebih dahulu mengenai bola sebelum menyentuh kaki pemain Persita.

Sebagai hasilnya, Thoriq memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada Persita. Keberhasilan VAR dalam membantu wasit membuat keputusan yang adil menjadi momen penting dalam pertandingan tersebut.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI