Suara.com - Pelatih Pep Guardiola mengatakan Manchester City sudah setara dengan tim elite Eropa seperti Real Madrid dan Bayern Munich karena berhasil lolos ke perempat final Liga Champions dalam tujuh musim berturut-turut.
Manchester City yang meraih gelar Liga Champions pertamanya pada tahun lalu usai mengalahkan Inter Milan pada final di Turki, berhasil lolos ke perempat final musim ini berkat kemenangan 3-1 (agregat 6-2 ) atas kuda hitam Denmark, FC Copenhagen di Stadion Etihad, Manchester, Kamis (7/3/2024) dini hari WIB.
Juara Liga Inggris peraih treble winners musim lalu itu juga belum pernah kalah dalam pertandingan Liga Champions di Etihad sejak 2018, bahkan menjadi tim pertama yang mampu mencetak tiga gol atau lebih dalam sembilan pertandingan kandang berturut-turut dalam sejarah kompetisi Eropa itu.
BACA JUGA: Skuad Manchester United Kumpulan Gen Z yang Bermental Tempe, Kecuali 5 Pemain Ini
Baca Juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: Real Madrid dan Manchester City Melaju ke Perempat Final
"Yang penting bisa berada di sana (perempat final) selama tujuh tahun berturut-turut, itu sudah cukup mengesankan," kata Pep Guardiola sebagaimana dilansir Tribal Football, Kamis.
"Kami sangat dihormati oleh lawan. Jumlahnya (tujuh kali ke perempat final) adalah wujud konsistensi kami. Sudah barang tentu City sekarang adalah tim elite di Eropa, dengan level kebesaran seperti Madrid atau Bayern," celoteh pelatih asal Spanyol itu.
Guardiola mengatakan, salah satu kunci untuk membesarkan Manchester City di kancah Eropa adalah kepercayaan yang diberikan oleh manajemen klub.
"Saya ingat ketika saya tiba, kami tidak percaya, klub tidak percaya kami bisa melakukannya karena kami tidak memiliki sejarah di Eropa seperti tim di Spanyol atau Jerman," ucap Guardiola.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Libas FC Copenhagen 3-1, Manchester City ke Perempat Final
"Tapi semua perlu waktu, ada sebuah proses. Manajemen memberi saya waktu, jadi terima kasih kepada mereka karena menerima prosesnya. Sekarang kami adalah tim yang yakin bisa melakukannya," tukas pelatih 53 tahun berkepala plontos itu.