Skuad Manchester United Kumpulan Gen Z yang Bermental Tempe, Kecuali 5 Pemain Ini

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 07 Maret 2024 | 20:46 WIB
Skuad Manchester United Kumpulan Gen Z yang Bermental Tempe, Kecuali 5 Pemain Ini
Gelandang serang sekaligus kapean Manchester United, Bruno Fernandes. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer buka-bukaan soal 'borok' skuad Setan Merah di periodenya menangani klub pada 2018-2021. Solskjaer menyoroti lemahnya mental para pemain.

Desember 2018 silam, Manchester United memecat Jose Mourinho dan menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai caretaker alias pelatih interim.

Mantan penyerang Manchester United dan Timnas Norwegia itu sukses mengangkat performa Marcus Rashford dan kawan-kawan hingga akhirnya diangkat jadi pelatih tetap, sebelum dipecat pada November 2021 menyusul performa buruk tim sejak awal musim 2021/2022.

BACA JUGA: Bahas Kiprah Ten Hag di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer Kirim Doa

Baca Juga: Sudah Banyak Makan Asam Garam di Eredivisie Belanda, Thom Haye Pede Bikin Timnas Indonesia Makin Hebat

Tiga tahun berlalu, Solskjaer mengenang masa-masanya memimpin klub yang dicintainya itu sebagai pelatih kepala.

Dalam podcast Stick to Football di YouTube bersama dua eks rekan setimnya di Manchester United, Gary Neville dan Roy Keane, Solskjaer menyindir para pemainnya yang disebutnya 'Gen Z'.

Menurut Solskjaer, dalam skuad Manchester United kala ia melatih ada beberapa karakter pemain yang lemah.

"Ada yang tidak ingin jadi kapten di sebuah pertandingan, Saat kapten utama (Harry Maguire) absen, ada beberapa yang menolak jadi pengganti dalam satu pertandingan dan di pertandingan lainnya," ucap Solskjaer seperti dilansir Sky Sports, Kamis (7/3/2024).

Eks manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. [IAN KINGTON / AFP]
Eks manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. [IAN KINGTON / AFP]

Apa yang membuat pria 51 tahun itu kecewa adalah para pemain tak berani berbicara sendiri, mengandalkan orang lain untuk menyampaikan pesannya kepada pelatih.

Baca Juga: Bahas Kiprah Ten Hag di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer Kirim Doa

"Mereka tak mau mengatakannya sendiri, mereka meminta orang lain datang kepada saya dan mengatakannya. Dalam hal ini, mereka bicara kepada staf pelatih," bongkar Solskjaer.

"Itu mengecewakan. Generasi berbeda, Gen Z. Itu disayangkan dan menunjukkan kurangnya ambisi dari pesepakbola yang main di klub besar," ketusnya tanpa tedeng aling-aling.

Bahkan, beberapa pemain Manchester United tidak mau melakukan sesi wawancara jelang pertandingan, serta kesulitan menghadapi kritik dari para pandit sepak bola.

"Banyak pemain yang mengatakan tidak untuk melakukan wawancara sebelum pertandingan, (wawancara) tiga pertanyaan," imbuh Solskjaer.

"Mereka seperti takut salah bicara, atau tak siap menghadapi pertanyaan atau mungkin kritikan media."

"Kecuali beberapa pemain yang selalu siap untuk maju menghadapi media. Ada Bruno (Fernandes), dia selalu melakukannya. Harry (Maguire) selalu melakukannya, Victor (Lindelof) melakukannya, David (De Gea) melakukannya, Luke Shaw melakukannya."

"Yang lain khawatir dengan pertanyaan itu, jadi memilih untuk tidak melakukannya. Anda mungkin takut dengan reaksi keseluruhannya, tetapi Anda juga memahami kesehatan mental beberapa pemain."

Kritik dari pandit dan media juga diyakini Solskjaer memengaruhi beberapa pemainnya saat itu. Apabila mereka tak mengetahuinya langsung, orang-orang di sekitarnya yang memberitahu.

“Pastinya 100 persen. Anda mengkritik taktik pemain atau tim, tapi kalau lebih dari itu karena banyak sekali yang menonton dan mendengarkan serta membuka media sosial (itu memang berdampak)," ungkap Solskjaer.

"Jika mereka (para pemain Manchester United) tidak membacanya, teman, agen, manajer yang akan membacanya. Jika menyangkut masalah pribadi, tentang karakter, mereka mendengarkan dan memikirkannya lebih dari yang Anda pikirkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI