Suara.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menegaskan tujuan menaturalisasi pemain bukan untuk menyingkirkan pemain lokal di Timnas Indonesia.
Teranyar, pelatih Timnas Indonesia senior, Shin Tae-yong (STY) memasukkan dua nama yang bahkan belum sah jadi WNI, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen dalam skuadnya untuk lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua pada bulan Maret 2024 ini.
Dengan kedatangan pemain-pemain berdarah Belanda itu, starting eleven Timnas Indonesia bisa saja dipenuhi para pemain naturalisasi saat melawan Vietnam pada lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua, 21 Maret nanti.

Terkait hal ini, menurut Zainudin Amali, dengan tambahan pemain naturalisasi selain akan membuat Timnas Indonesia memiliki kualitas pemain yang sama baiknya, juga memotivasi para pemain lokal untuk semakin bekerja keras meningkatkan kemampuan guna menembus skuad utama timnas.
“Dengan mereka masuk ke dalam timnas, pemain-pemain lokal kita terpacu untuk bersaing karena di satu posisi calonnya banyak,” kata Zainudin Amali seperti dimuat Antara, Kamis (7/3/2024).
"Ini sekarang ada yang posisi sayap kiri (Ragnar), pasti yang sayap kiri yang ada sekarang pasti termotivasi untuk jangan sampai tidak dimainkan. Sebab untuk pemain sepak bola kalau dicadangkan, duduk di bench itu tidak enak,” lanjut eks Menteri Olahraga (Menpora) RI itu.
Dengan kualitas pemain yang sama baiknya ini, kata Amali, pelatih timnas juga akan semakin mudah memilih pemain pada turnamen-turnamen bergengsi, baik yang ada dalam kalender atau di luar kalender FIFA.
“Maka, itulah kenapa di setiap posisi itu kita butuh beberapa orang sehingga kalau ada yang cedera atau kalau klubnya tidak mengizinkan sudah ada yang mengisi,” katanya.
“Sementara dalam roadmap PSSI yang sudah dipresentasikan oleh pak Erick Thohir (Ketua Umum) di hadapan FIFA, minimal kita sekarang butuh 154 pemain di tingkatan. Jumlah itu masih jauh, belum lagi ada kendala mereka tak diizinkan klub mereka main. Karena dalam ketentuan boleh diizinkan klub kalau agenda FIFA Matchday,” tambah Amali.

Politisi Partai Golkar itu lalu menjelaskan bahwa program naturalisasi yang menurutnya sebagai program jangka pendek telah memberikan dampak yang baik untuk Indonesia, terkhusus dalam hal ranking FIFA yang kini sudah berada di peringkat 142 setelah sebelumnya tim Garuda sempat terbenam di posisi 157 dunia.