Suara.com - Bulan suci Ramadan untuk umat muslim akan segera dimulai dan diprediksi jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Berikut kiat kuat berpuasa dari para pesepak bola top dunia.
Pesepak bola Muslim, termasuk bintang-bintang seperti Mohamed Salah dan N'Golo Kante, diketahui tetap berpuasa di tengah jadwal padat sebagai pesepak bola.
Bahkan, tak sedikit dari pesepak bola muslim dunia yang tetap berpuasa saat bertanding, menunjukkan bahwa ada kiat khusus untuk tetap berenergi di tengah bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Bahas Kiprah Ten Hag di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer Kirim Doa
Berikut 4 kiat pesepak bola muslim tetap kuat berpuasa saat bertanding. Bisa ditiru individu yang tetap beraktivitas berat saat bulan Ramadan.
1. Berpuasa Sebelum Ramadan
Kepala tim medis Crystsal Palace, Dr Zafar Iqbal berbicara kepada Mirror bahwa banyak pemain muslim yang memutuskan puasa sebelum masuknya bulan Ramadan.
Hal itu dilakukan untuk memberi waktu tubuh beradaptasi sehingga saat berlatih dan bertanding di bulan Ramadan, kondisi fisik mereka tetap terjaga.
2. Jaga Hidrasi, Nutrisi hingga Pola Tidur
Masih menurut Dr Zafar Iqbal, para pesepak bola harus sangat memerhatikan kondisi hidrasi tubuh, asupan nutrisi serta pola tidur yang tepat selama Ramadan.
Aspek-aspek itu dinilai sangat penting agar kondisi fisik para pemain tetap prima saat menjalani latihan dan bertanding.
“Ini (Ramadan) menimbulkan tantangan tertentu bagi pesepakbola dan atlet profesional," kata Dr Zafar Iqbal dikutip dari Goal Internasional.
"Anda harus berlatih pada tingkat tinggi dan hal utama yang Anda khawatirkan adalah mengoptimalkan kinerja, hidrasi, nutrisi, tidur, pelatihan, dan pemulihan Anda."
3. Memilih Asupan Makanan yang Tepat
Iqbal menyiapkan bagan diet yang dibuat khusus untuk setiap pemain bersama dengan ahli gizi klub, dan tetap sangat berhati-hati untuk tidak memberi mereka makanan kaya karbohidrat saat berbuka puasa.
“Saat mereka berpuasa, kita harus berhati-hati untuk tidak memberi mereka makanan yang kaya energi seperti gorengan atau makanan tinggi gula," kata Dr Iqbal.
"Karena tubuh sudah lama tidak mendapat makanan dalam sehari, begitu kelebihan makanan masuk ke dalam tubuh dan tidak habis, akan disimpan [sebagai lemak]."
“Kami harus berhati-hati, terutama selama bulan Ramadan, agar para pemain tidak mengalami kelebihan lemak. Satu-satunya cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan memastikan mereka juga mengonsumsi makanan yang tepat.”
4. Menjaga Niat dan Pikiran
Selalu menjadi tantangan bagi para pemain Muslim untuk menghadapi kerasnya sepak bola profesional selama bulan Ramadan.
Namun, bagi pemain Everton Abdoulaye Doucoure, puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi seorang muslim sehingga dirinya tidak merasa keberatan atau mengeluh melakukannya meski punya kewajiban bertanding sebagai pesepak bola.
Abdoulaye Doucoure menjelaskan bahwa dirinya tetap kuat secara fisik selama berpuasa di bulan Ramadan karena konsisten atau terbiasa melakukannya dari musim ke musim.
Baca juga: LIB Maunya Duel Persib vs Persija dengan Penonton, Tapi...
Meski demikian, dia mengakui bertanding di tengah kondisi tak mendapatkan asupan energi selama 12 jam lebih, terkadang menjadi tantangan tersendiri, khususnya ketika kompetisi memasuki musim panas.
"Saya berpuasa setiap hari. Saya tidak melewatkan satu hari pun. Terkadang bermain sepak bola terasa sulit karena Ramadan terjadi di musim panas dan pramusim," kata Abdoulaye Doucoure kepada BBC.
"Namun saya selalu beruntung bisa berlatih di bulan Ramadan dan tidak pernah ada masalah dengan kesehatan saya. Saya bersyukur untuk itu," ujarnya.