Dalam penjelasannya, Abidal menyebut bahwa keputusannya untuk memeluk Islam tidak hanya karena istri, tetapi sebagai anugerah yang datang secara alami dan membuatnya merasa bahagia.
Franck Ribery, nama lain yang tidak kalah terkenal, juga memilih memeluk Islam pada tahun 2002 atas pengaruh istrinya, Wahiba, yang memiliki keturunan Aljazair. Setelah menjadi mualaf, Ribery menambahkan nama Bilal pada identitasnya.
Dalam pandangannya, agama adalah hal pribadi, dan sejak ia memeluk Islam, ia merasa menjadi lebih kuat secara mental dan fisik. Ribery juga menjalani perintah agama dengan tekun, termasuk melaksanakan salat lima waktu sehari.
Kepeduliannya terhadap larangan alkohol dalam Islam terungkap saat ia marah kepada rekan setimnya, Jerome Boateng, yang mencoba membasuhnya dengan minuman beralkohol dalam perayaan kemenangan gelar juara Bayern Munich pada 2013.
Dengan keputusan mereka untuk memeluk Islam, ketiga pesepakbola ini tidak hanya menciptakan cerita perubahan pribadi yang signifikan tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang dalam mengejar kehidupan spiritual mereka.