Cara Unik Timnas Tunisia Bagi Kewajiban Ramadan dan Bela Negara, Tim Ronaldo Jadi Saksi

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 05 Maret 2024 | 13:59 WIB
Cara Unik Timnas Tunisia Bagi Kewajiban Ramadan dan Bela Negara, Tim Ronaldo Jadi Saksi
Timnas Tunisia berpose untuk foto grup sebelum pertandingan persahabatan internasional antara Portugal vs Tunisia di Stadion Kota di Braga pada 28 Mei 2018. MIGUEL RIOPA / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Ramadan merupakan periode yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Namun terkadang, kewajiban berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi olahragawan tak terkecuali pesepak bola.

Meski begitu, dalam perkembangannya, para pesepak bola terus mencari cara untuk tetap membagi kewajiban berpuasa dan bermain di atas lapangan.

Salah satu kisah untuk terjadi pada Timnas Tunisia. Para pemain mereka menggunakan pendekatan khusus agar bisa tetap berpuasa sekaligus membela negara.

Baca juga: 2 Fakta Menarik Kemenangan Persebaya atas PSS Sleman di Liga 1, Gol Dahsyat Tercipta

Baca Juga: Kontribusi Gol Ronaldo Jauh Lebih Banyak dari Jumlah Mainnya, Terbaru Bantu Al Nassr Hajar Al Shabab

Selama persiapan Piala Dunia, Tunisia yang mayoritas diperkuat pemain muslim, harus memainkan dua laga uji coba kontra Portugal dan Turki jelang Piala Dunia 2018 lalu.

Mayoritas para pemain memilih untuk tetap berpuasa, tetapi mereka tampaknya menemukan cara untuk menjaga tingkat energi tetap tinggi di lapangan.

Menyitat B/R Football, dalam dua laga uji coba itu, menjelang waktu berbuka, kiper Mouez Hassen sengaja terjatuh dengan alasan cedera ringan.

Penjaga gawang Mouez Tunisia Mouez Hassen (tengah) berbaring di samping gelandang Tunisia Ferjani Sassi (kiri) dan bek Tunisia Syam Ben Youssef selama pertandingan persahabatan antara Tunisia vs Turki di stadion Stade de Geneve di Jenewa pada 1 Juni 2018. Kata Maaloul Ia sempat meminta kipernya, Mouez Hassen, untuk melakukan simulasi cedera pada dua laga pramusim pertama Piala Dunia 2018 agar para pemainnya bisa berbuka puasa Ramadhan.Fabrik COFFRINI / AFP.
Penjaga gawang Mouez Tunisia Mouez Hassen (tengah) berbaring di samping gelandang Tunisia Ferjani Sassi (kiri) dan bek Tunisia Syam Ben Youssef selama pertandingan persahabatan antara Tunisia vs Turki di stadion Stade de Geneve di Jenewa pada 1 Juni 2018. Kata Maaloul Ia sempat meminta kipernya, Mouez Hassen, untuk melakukan simulasi cedera pada dua laga pramusim pertama Piala Dunia 2018 agar para pemainnya bisa berbuka puasa Ramadhan.Fabrik COFFRINI / AFP.

Melawan Portugal, dia dibiarkan memegang kakinya setelah melakukan penyelamatan di depan gawang. Saat itu, Portugal tidak diperkuat Cristiano Ronaldo yang tidak dibawa pelatih Fernando Santos.

Saat melawan Turki, kiper Mouez Hassen jatuh sambil memegang lengan usai terjadi benturan yang tak berbahaya.

Baca Juga: Paulo Dybala Bongkar Perbedaan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Siapa Lebih Hebat?

Pada kedua kesempatan tersebut, para pemain Tunisia yang sedang berpuasa berlari ke pinggir lapangan untuk mengambil air dan kurma.

Baca juga: Jadi Bek Tengah 'Sendirian', Elkan Baggott Dapat Pujian Selangit

Mereka berbuka puasa di tengah laga sekaligus untuk memulihkan kadar gula darah yang rendah.

Tampaknya ini merupakan cara para pemain Tunisia untuk bisa tetap menjalankan kewajiban puasa di tengah tugas membela negara sebagai atlet.

Kejadian itu sempat viral di media sosial, tetapi tanggapan warganet cukup positif dengan menganggap hal itu wajar karena waktu berbuka tidak jatuh tepat saat jeda babak pertama.

Jurnalis Tunisia Souhail Khmira menjelaskan kepada B/R Football bahwa berpuasa merupakan tantangan yang berat untuk pesepak bola karena harus tetap melakukan kegiatan menguras energi di saat tubuh tak mendapatkan asupan yang ideal.

"Ini melelahkan secara fisik. Sebagai orang yang berpuasa, izinkan saya meyakinkan Anda, kami hampir tidak dapat melakukan tugas sehari-hari, apalagi jadwal latihan yang intensif," kata Khmira.

"Hampir semua pemain adalah Muslim dan banyak yang berlatih sebagai Muslim—jadi mereka salat lima waktu dan semacamnya."

"Bisa dibilang, ketika mereka memilih berpuasa, mungkin karena mereka ingin menunaikan kewajibannya kepada Tuhan dan mendapatkan 'berkah' atau 'ganjaran' dengan kinerja yang baik."

Menariknya, dalam dua laga kontra Portugal dan Turki, Tunisia tidak mengalami kekalahan kendati mayoritas pemainnya tetap berpuasa. Kedua laga berakhir dengan skor identik 2-2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI