Pemain Timnas Indonesia Rentan Cedera, Fisioterapis Ungkap Penyebabnya

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 04 Maret 2024 | 19:00 WIB
Pemain Timnas Indonesia Rentan Cedera, Fisioterapis Ungkap Penyebabnya
Pemain Timnas Indonesia, Yakob Sayuri (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fisioterapis Timnas Indonesia, Asep Azis menjelaskan fakta yang cukup mengejutkan terkait kondisi fisik para pemain skuad Garuda.

Menurut Asep, banyak pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia belum memiliki kondisi fisik yang mumpuni untuk tampil di level tertinggi.

"Dalam pengalaman saya di timnas, banyak pemain yang bergabung belum benar-benar memiliki dasar fisik yang memadai," ujar Asep dikutip dari kanal YouTube milik mantan Exco PSSI, Hasani Abdulgani, "Hasani's Corner", Senin (4/3/2024).

Baca juga: Terciduk Temui Agen Belanda, Shin Tae-yong Negosiasikan Bek Tengah FC Twente?

Baca Juga: Potensi Pecah Rekor Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia saat Lawan Vietnam

Asep mencontohkan bahwa sejumlah pemain mengalami kesulitan dalam menjalani latihan sederhana untuk meningkatkan kondisi fisik, seperti push-up atau sit-up.

Menurutnya, risiko cedera menjadi lebih tinggi karena kebanyakan dari mereka tidak mempersiapkan tubuh dengan baik untuk bermain di level yang lebih tinggi.

"Jadi, dari perspektif saya sebagai fisioterapis, risiko cedera bisa lebih tinggi karena sebagian dari mereka sebenarnya belum siap secara fisik untuk bermain di level yang lebih tinggi," ungkap Asep.

Fisioterapis Timnas Indonesia U-19, Asep Azis. [Instagram @asepclsfisio]
Fisioterapis Timnas Indonesia U-19, Asep Azis. [Instagram @asepclsfisio]

"Menurut saya, persiapan ini seharusnya bukan hanya ketika mereka bergabung dengan timnas, melainkan sejak dini."

"Sayangnya, masih banyak mitos di sekitarnya. Sebenarnya, hal itu tidak sesulit yang dibayangkan," tambahnya.

Baca Juga: Pratama Arhan Bisa Jadi Andalan Utama Shin Tae-yong di Bek Kiri Timnas Indonesia Lawan Vietnam

Asep menjelaskan bahwa terdapat perubahan paradigma terkait latihan kondisi fisik. Menurutnya, dulu, kondisi fisik dapat diperoleh hanya dengan berlatih.

Baca juga: Momen Eks Pemain Timnas Indonesia U-20 Buang Peluang Emas, Komentator Sampai Tertawa

"Meskipun ada yang disebut sebagai tactical periodization, tetapi menurut pandangan saya, latihan fisik sebaiknya dilakukan secara terpisah," ungkapnya.

Asep mengungkapkan bahwa saat ini kebutuhan fisik menjadi lebih spesifik. Menurutnya, setiap posisi dalam tim memiliki kebutuhan fisik yang unik.

"Dulu, kita biasanya melihat latihan fisik sebagai aktivitas tim yang dilakukan bersama untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Namun, sekarang, kebutuhannya semakin spesifik," ujar Asep.

"Setiap posisi, baik pemain belakang, gelandang, atau striker, memiliki kebutuhan fisik yang berbeda. Jika dulu kita lebih sering mengukur Vo2Max, sekarang fokus pada kekuatan otot, daya tahan otot, dan stabilitas otot menjadi lebih penting," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI