Menurut Cha Bum-kun, insiden di Piala Asia 2023 harus menjadi pelajaran bagi sepak bola Korea Selatan dalam mencari solusi dari perbedaan kultur dan pengalaman antara generasi pemain.
Baca juga: Shin Tae-yong Panggil 27 Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Bocorannya
Para pemain yang sejak muda berkarier di Eropa disebut Cha Bum-kun harus diingatkan dengan nilai-nilai orang Korea Selatan yang dia anggap bagaikan senjata berguna untuk mengarungi karier di sepak bola.
“Saya merasa bangga melihat banyak pemain maju ke Eropa tetapi juga khawatir tentang penyelesaian konflik antar generasi yang berbeda budaya," kata Bum-kun.
"Generasi muda mungkin menganggap kerendahan hati dan pengorbanan yang ditekankan di Timur sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna."
"Namun, kualitas ini adalah senjata dan aset yang diwarisi oleh orang Korea. Tidak baik jika anak kecil kehilangan senjata berharga tersebut."
"Jika mereka tidak sengaja membuangnya, orang dewasa di sekitar harus mengambilnya dan meletakkannya kembali di tangan anak itu."
"Pemain mungkin tidak tahu bahwa situasi yang dianggap sepele di Spanyol atau Prancis bisa membuat marah fans kami sampai sejauh ini."
Menurut Bum-kun, Timnas Korea Selatan saat ini masih beruntung karena memiliki sosok kapten hebat dalam diri Son Heung-min yang meski punya karier impresif di Eropa tetapi menjunjung tinggi nilai-nilai negaranya.
Baca Juga: Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Bertemu Penerus Bima Sakti, Apa yang Dibahas?
"Sungguh beruntung tim nasional kita memiliki kapten seperti Son Heung-min. Kini saatnya para orang tua mendidik para pemain untuk secara serius mempertimbangkan seperti apa kesuksesan yang bermartabat, kesuksesan sejati, bagi anak-anak kita," tegasnya.